Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Ciri-ciri Kebangkitan Imam Husein as

0 Pendapat 00.0 / 5

Imam Husein as berkata tentang memilih kehidupan yang bahagia di akhirat dan menolak menerima kehinaan di dunia ini, sebagai tujuan lain dari kebangkitan, sebagai tanggapan atas saran Ubaydullah bin Ziyad yang menawarkan Imam pilihan antara dibunuh atau bersumpah setia kepada Yazid, “Oh, betapa besarnya kehinaan! Ya Allah, ini bukan untuk kami, Rasul-Nya, dan orang-orang beriman… Oh, betapa besarnya kehinaan dan rasa malu yang harus kami terima. Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang beriman tidak menerima ini untuk kami.

Di tempat lain, Tuan orang-orang yang terhormat dan merdeka di dunia juga berkata, Kami (keluarga Nabi) tidak akan pernah menerima kehinaan. Allah dan Rasul-Nya tidak mengizinkan kehinaan bagi kami. Ayah-ayah kami yang suci dan ibu-ibu yang suci tidak menyukai kehinaan bagi kami.

Beberapa Ciri Kebangkitan Imam Husein as

1. Sifat ilahi dan bertujuan

Kebangkitan ini bukan hanya bersifat politis, tetapi gerakan ilahi untuk menghidupkan kembali agama dan menghadapi penyimpangan nilai-nilai Islam.

2. Universalitas pesan

Pesan Asyura, melampaui batas dan agama, adalah panggilan untuk melawan penindasan dan ketidakadilan.

3. Pengorbanan dan mati syahid yang tulus

Imam dan para sahabatnya mengorbankan hidup mereka demi kebenaran, sepenuhnya menyadari hasil dari masalah tersebut. Pada malam Asyura, malam sebelum kaum Yazidi memulai perang mereka dengan Imam Husein dan keluarga serta para sahabatnya yang terkepung, Imam Husein as membiarkan mereka pergi jika mereka mau, dan mengumumkan bahwa siapa pun yang tinggal bersamanya sampai besok akan dibunuh. Mempertimbangkan semua ini, mereka tetap tinggal dan menerima kematian sebagai syahid.

4. Peran utama perempuan, khususnya Sayidah Zainab as

Keberlanjutan gerakan dan penjelasan tujuannya setelah Asyura adalah berkat keberanian dan pencerahan kaum perempuan kafilah Huseini.

5. Keabadian sejarah dan budaya

Kebangkitan ini bukan hanya tercatat dalam sejarah, tetapi juga merasuki budaya dan agama masyarakat Muslim dan bahkan non-Muslim.

Meskipun Imam Husein as dan para sahabatnya syahid, apakah kebangkitan Imam mencapai tujuannya?

Menolak menerima kehidupan yang hina dan memalukan di dunia ini