Rahasia Nama-nama Rasulullah Saw dan Kedudukannya di Sisi Allah SWT (1)
Dalam tradisi Islam, Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wa aalihi wasallam bukan hanya dikenal sebagai pembawa risalah terakhir, tetapi juga sebagai pribadi agung yang namanya telah disebut dalam kitab-kitab samawi sebelum Al-Qur’an diturunkan. Para nabi terdahulu, termasuk Nabi Isa as, telah memberikan kabar gembira akan kedatangan sosok mulia ini.
Al-Qur’an menegaskan hal tersebut dalam firman Allah SWT:
“Dan (ingatlah) ketika Isa putra Maryam berkata, ‘Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab (Taurat) yang datang sebelumku, dan memberi kabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad).’ Maka ketika Rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti nyata, mereka berkata, ‘Ini adalah sihir yang nyata.’” (QS As-Shaff [61]: 6)
Meski kedatangannya telah dikabarkan, banyak yang menolak dan menganggap mukjizatnya sebagai sihir. Namun kenyataannya, nama dan panggilan Nabi Muhammad saw telah tercatat dalam Zabur, Taurat, dan Injil. Tidak seorang pun mengetahui secara penuh mengapa Allah SWT menganugerahkan begitu banyak nama dan gelar untuk beliau, kecuali karena kedudukan agungnya di sisi Allah.
Nama-Nama Rasulullah: Sebuah Rahasia Ilahi
Dalam riwayat, Rasulullah saw. memiliki lebih dari 200 nama dan panggilan. Setiap nama mencerminkan keagungan, kemuliaan, dan sifat-sifat terpujinya. Di antaranya:
Muhammad – Yang terpuji.
Ahmad – Yang paling terpuji.
Mahmud – Yang patut dipuji.
Hamid – Yang memuji Allah.
Ahyad – Nama yang disebut dalam Taurat.
Wahid – Yang unik.
Mahin – Yang melampaui.
Hasyirin – Yang mengumpulkan.
‘Aqib – Yang datang terakhir, sebagai penutup para nabi.
Taha – Nama surat dalam Al-Qur’an.
Yasin – Nama surat dalam Al-Qur’an.
Tahir – Yang murni.
Nama-nama ini bukan sekadar sebutan, melainkan cermin dari maqam spiritual Rasulullah saw. yang tidak tertandingi.
Bersambung...

