Dunia yang Lelah Menanti Seorang Penyelamat (1)
Manusia saat ini yang lelah dengan kebuntuan ideologi dan ketidakadilan, menantikan seorang juru selamat dan keadilan ilahi lebih dari sebelumnya.
Jarang ada periode dalam sejarah di mana masyarakat manusia merasakan kebutuhan sebesar ini akan seorang penyelamat seperti saat ini. Sebuah kebutuhan yang terkadang terbentuk secara sadar di tingkat elit dan terkadang di alam bawah sadar massa.
Kini, setelah mengalami berbagai ideologi dan mazhab, dari komunisme hingga demokrasi liberal Barat, manusia masih belum mencapai kedamaian dan kebahagiaan.
Kemajuan ilmiah yang mencengangkan telah mengubah kehidupan manusia, tetapi belum mampu memuaskan dahaga akan keadilan dan kebahagiaan. Saat ini, dunia penuh dengan kesenjangan kelas, kemiskinan, penyakit, prostitusi, ketidakadilan, dan penyalahgunaan pengetahuan oleh penguasa.
Alih-alih melayani kemanusiaan, sains dalam banyak kasus justru menjadi alat dominasi, pemicu perang, dan penjarahan bangsa. Hasil dari tren ini adalah kelelahan dan kecemasan global serta meningkatnya kebutuhan akan uluran tangan penyelamat. Sebuah kebutuhan yang dijanjikan dalam semua agama dan menemukan maknanya dalam budaya Islam melalui sosok Nabi Muhammad Saw.
Keadilan, Misi Sang Juru Selamat
Dalam ajaran Islam, misi utama Imam Mahdi af tak lain adalah menyebarkan keadilan. Itulah janji ilahi, "Allah akan memenuhi bumi dengan keadilan dan kesetaraan."
Keadilan ini tidak terbatas pada satu bidang tertentu. Keadilan dalam hal kekuasaan, kekayaan, kesehatan, status manusia, martabat sosial, spiritualitas, dan pertumbuhan, semuanya akan terwujud dalam cahaya kedatangannya kembali.
Keadilan global tidak mungkin terwujud dengan teknologi dan sains yang canggih, melainkan hanya dengan kekuatan ilahi dan bimbingan Imam Maksum.
Bersambung....

