Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Fatimah adalah pencipta sejarah

0 Pendapat 00.0 / 5

Fatimah dan Dimensi Revolusioner Imamah

Syariati melihat keterhubungan langsung antara Fatimah dan gerak sejarah yang akhirnya memuncak di Karbala. Baginya, Fatimah adalah awal dari garis kesyahidan yang ditutup oleh Husain. Apa yang diperjuangkan Fatimah dalam rumah kecil itu ditumpahkan Husain di padang Karbala dengan darah.

Jika Husain adalah kesyahidan yang tampak, Fatimah adalah kesyahidan yang tersembunyi tetapi fondasional.

Fatimah adalah akar yang membuat pohon kesyahidan itu dapat tumbuh.

Wafatnya: Senyap, tetapi Menggelegar dalam Sejarah

Wafat Fatimah adalah tragedi diam. Tidak ada pekik perang. Tidak ada genderang. Tidak ada bendera.

Namun, justru dalam kesenyapan itu terdapat teriakan paling keras yang pernah dikeluarkan sejarah Islam:

Umat ini telah menyimpang dari jalan ayahku.

Pemakamannya yang rahasia bukan sekadar pilihan keluarga. Itu adalah protes sejarah, pesan untuk umat:

Di mana kalian ketika kebenaran dipukul?
Di mana kalian ketika amanah Nabi dirampas?

Fatimah meninggalkan dunia ini tidak untuk dikenang dalam duka semata, tetapi agar umat bertanya tentang dirinya sendiri.

Fatimah sebagai Jalan Kesadaran

Dalam pandangan Ali Syariati, Sayyidah Fatimah bukan hanya sosok yang harus dicintai; ia adalah sosok yang harus diteladani secara sadar:

1. keberanian dalam mempertahankan prinsip, bahkan ketika sendirian;

2. kesediaan berkorban tanpa menuntut pujian;

3. kemampuan memisahkan cinta dari kelemahan, dan menjadikannya kekuatan.

Fatimah tidak mengajarkan kita untuk menangis.
Ia mengajarkan kita untuk bangkit.

Ia tidak mengajarkan kita untuk meratapi sejarah.
Ia mengajarkan kita untuk menulis sejarah baru.

Dan selama manusia masih mencari kebenaran yang tulus, nama itu tetap hidup:

Fatimah. Ya, Fatimah adalah Fatimah!.