Jangan Terlalu Mudah Mengomentari Hidup Orang Lain! (1)
“Kelak kamu akan mengerti bahwa menahan untuk menjaga orang lain agar tak tersinggung karena lisanmu, itu jauh lebih baik daripada mengutarakan isi hatimu.”
Perkataan di atas adalah salah satu kutipan dari perkataan Imam Ali as, yang menjelaskan bahwa sangatlah penting menjaga lisan, dan memang seharusnya kita gunakan untuk hal yang baik seperti halnya, bagaimana cara kita bertutur kata (berpikir terlebih dahulu sebelum berbicara)?
Apakah yang akan kita ucapkan itu sesuatu hal yang tidak menyinggung lawan bicara kita atau pun malah sebaliknya? Sangatlah jelas, bahwa segala hal yang imam sampaikan bukanlah perkara yang sepele dan ini hal yang sangat penting. Sehingga kita benar-benar harus memperhatikanya, oleh karena itu yang imam sampaikan sepatutnya kita terapkan dalam kehidupan kita.
Kalau saya perhatikan, di zaman sekarang ini, orang-orang sangatlah mudah ketika mereka mengatakan sesuatu hal tanpa berpikir terlebih dahulu, baik itu sifatnya serius atau pun hanya sekadar bercanda, seperti halnya di saat ada perkumpulan ibu-ibu satu sama lain saling berbicara mengutarakan pendapat, baik itu perihal kehidupan dll.
Akan tetapi, ada sebagian orang yang dengan mudahnya mengatakan sesuatu hal yang mungkin menurut dia itu hal biasa untuk disampaikan, padahal tidak selayaknya jika disampaikan di depan umum seperti, mengomentari kehidupan orang lain apalagi sampai bertanya-tanya, contohnya, “Kenapa belum menikah?” “Kenapa belum punya anak?” “Kapan lulus kuliahnya?” Dan seterusnya, tidak akan ada habisnya.
Pernah saya berfikir sejenak, ketika ada orang yang sifatnya seperti saya tulis di paragraf sebelumnya, di sini yang bikin saya heran, apa tidak merasa bersalah akan hal yang telah disampaikan? Apa tidak pernah terpikirkan olehnya, bagaimana keadaan perasaan lawan bicaranya?
Apa pernah sedikit terpintas dalam benaknya kira-kira yang tadi telah diucapkan menyinggung hati lawan bicaranya ataukah tidak? Ataukah itu termasuk hobi, ataukah karena banyaknya waktu, sehingga mudah sekali mengomentari dan mengurusi hidup orang lain, ataukah kurangnya aktivitas dalam kehidupannya,Wallahhu A’lam.
Terkadang, saya juga bingung menanggapi orang-orang yang mudah sekali mengomentari dan mengurusi hidup orang lain, seolah-olah hidupnya sudah yang paling benar dan tanpa cela, padahal mereka sejatinya tidak tahu-menahu seluruhnya, mereka hanya melihat dari sisi luarnya dengan melihat sepintas melalui penglihatan mata saja kemudian dengan mudahnya memberikan komentar.
Kalau menurut hemat saya, setiap orang berhak memberikan komentar dengan artian komentar yang baik bukan yang menghancurkan mental orang lain, akan tetapi yang harus perlu kita ketahui dan harus kita ingat adalah sebelum kita memberikan komentar atau pun saran kepada orang lain, sebaiknya juga memperhatikan etika dalam penyampainnya.
Seperti halnya tidak menyampaikan di depan umum jika memang sifatnya itu pribadi, tidak hanya asal berucap saja tanpa memikirkan dan memerhatikan terlebih dahulu apa yang akan kita sampaikan, apakah itu sesuatu hal yang pantas untuk disampaikan di depan umum ataukah tidak, tujuannya di sini agar lawan bicara tidak tersinggung atas apa yang akan kita sampaikan.
Bersambung...

