Mengapa Imam Ali Memandang Empati Sebagai Bentuk Kebaikan Utama? (2)
Sekilas pandangan ini tampak sederhana, tetapi sebenarnya mengandung filsafat mendalam tentang hidup bersama dan tanggung jawab sosial. Di dunia yang kerap dibentuk oleh individualisme dan jarak antarmanusia, empati dan saling membantu menjadi jembatan yang menghubungkan hati—jembatan kasih sayang, keadilan, dan pemahaman.
Imam Ali a.s. mengajak kita untuk melatih diri setiap hari: melihat kebutuhan orang lain sebagaimana kita melihat kebutuhan diri sendiri, dan menolong mereka dengan kesungguhan yang sama seperti saat kita menolong diri kita sendiri. Bila pandangan ini hadir dalam tindakan-tindakan kecil keseharian—dari percakapan sederhana hingga keputusan sosial yang besar—maka kita akan memiliki masyarakat di mana martabat manusia bukan sekadar slogan, melainkan kenyataan yang hidup dan terasa.

