Imam Musa Al-Kazhim Menjawab Bagaimana Mengelola Waktu
Di zaman ketika banyak manusia tenggelam dalam pekerjaan dan urusan ekonomi, sebuah hadis dari Imam Musa Al-Kazhim, keturunan Nabi Muhammad Saw, hadir bagaikan peta yang jelas untuk mengajak kita kembali pada keseimbangan hidup.
Salah satu kegelisahan abadi manusia adalah bagaimana mengelola waktu dan menggunakan umur dengan benar.
Imam Musa Al-Kazhim dalam sebuah hadis yang terang dan penuh petunjuk memberikan program empat bagian untuk kehidupan. Sebuah program yang mencakup dimensi spiritual sekaligus kebutuhan material dan sosial.
Imam Musa al-Kazim menganjurkan agar membagi waktu sehari semalam menjadi empat bagian:
- Waktu untuk berdoa dan bermunajat kepada Allah serta memperkuat jiwa spiritual.
- Waktu untuk bekerja dan berusaha demi memenuhi kebutuhan hidup.
- Waktu untuk duduk bersama sahabat dan orang-orang terpercaya. Mereka yang mengingatkan kekurangan kita dengan kejujuran dan ketulusan.
- Waktu untuk menikmati kesenangan yang halal dan rekreasi sehat, agar jiwa dan raga memperoleh ketenangan.
Pembagian ini menunjukkan bahwa manusia harus memperhatikan keempat dimensi: spiritualitas, pekerjaan dan ekonomi, hubungan sosial, serta kebutuhan alami dan hiburan. Mengabaikan salah satunya akan merusak keseimbangan hidup.
Di masa kini, banyak orang begitu tenggelam dalam pekerjaan dan urusan ekonomi sehingga menjauh dari spiritualitas, bahkan kurang memberi perhatian kepada keluarga dan anak-anak. Akibatnya adalah kekurangan kasih sayang, kelelahan jiwa, dan munculnya masalah sosial.
Hadis Imam Musa al-Kazim adalah pelita untuk kembali kepada keseimbangan. Keseimbangan di mana manusia tetap berhubungan dengan Allah, mengatur penghidupan, membangun hubungan sosial yang sehat, dan sekaligus menikmati kehidupan.

