Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Ghibthah dan Hasad: Antara Pendorong Kesempurnaan dan Penyakit Jiwa (1)

0 Pendapat 00.0 / 5

Dalam dinamika kehidupan sosial, manusia tidak pernah lepas dari perjumpaan dengan keberhasilan, prestasi, dan kesempurnaan orang lain. Reaksi batin terhadap fenomena ini dapat membawa arah yang sangat berbeda: ada yang menjadikannya sebagai energi untuk berkembang, ada pula yang menjadikannya sumber kebencian dan kehancuran diri. Dua bentuk respon ini dikenal dalam literatur Islam dengan istilah ghibthah dan hasad. 

Ghibthah: Rasa Iri yang Positif 

Ghibthah adalah kondisi ketika seseorang merasakan dorongan untuk meningkatkan kualitas diri setelah melihat keunggulan orang lain. Ia bukan sekadar iri, melainkan semacam inspirasi yang mendorong individu untuk berusaha mencapai kebaikan serupa atau bahkan melebihinya. 

Dalam tradisi Islam, ghibthah dianggap sebagai energi positif yang dapat mempercepat perkembangan spiritual dan intelektual. Ia menyalakan api motivasi untuk mendekat kepada kesempurnaan tanpa menumbangkan orang lain. Oleh karena itu, ghibthah dapat dipandang sebagai salah satu mekanisme pertumbuhan jiwa yang sehat.