Guru Peradaban: Bagaimana Imam Baqir Membangun Jaringan Ilmu Pengetahuan dan Masyarakat? (1)
Gerakan ilmiah dan sosial Imam Baqir as dapat dianggap sebagai titik balik yang mengarah pada rekonstruksi intelektual dan sosial bangsa Islam di tengah gejolak politik dan kehancuran nilai-nilai.
Pada era Marwan, ketika nilai-nilai Islam mengalami kemunduran dan kemerosotan budaya yang mencengkeram masyarakat Islam, pada masa ketika ajaran dan norma-norma agama berisiko mengalami distorsi dan kelupaan, Imam Baqir as memulai gerakan baru dengan pemahaman mendalam tentang bahaya zaman.
Alih-alih reaksi emosional atau pemberontakan bersenjata, beliau memilih jalan pendidikan sistematis dan melatih generasi elit yang berkomitmen untuk membangun kembali fondasi intelektual dan sosial masyarakat Islam melalui pengetahuan dan etika.
Dengan mendidik siswa yang berkomitmen dan membentuk jaringan cendekiawan, beliau memainkan peran sosial dan peradaban yang penting dalam pertumbuhan masyarakat Islam. Di sekolahnya, ilmu pengetahuan dikaitkan dengan etika dan tanggung jawab sosial, dan warisan ini berlanjut pada generasi selanjutnya.
Beliau memandang pendidikan lebih dari sekadar penyampaian informasi, tetapi sebagai alat untuk mendidik individu-individu yang bertanggung jawab yang akan memimpin masyarakat. Beliau membimbing siswa ke bidang spesialisasi berdasarkan bakat mereka, sehingga masing-masing akan bertindak sebagai referensi dalam yurisprudensi, hadits, interpretasi, atau teologi.
Bersambung...

