Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Akhlak & Doa

Doa Nabi bagi Penyampai Ilmu (2)

Doa Nabi bagi Penyampai Ilmu (2)

Redaksi «نَضَّرَ اللَّهُ» dalam hadis bermakna doa agar seorang hamba memperoleh wajah yang berseri, cerah, dan bercahaya di dunia dan akhirat. Kecerahan itu bukan sekadar fisik, tetapi melambangkan identitas ruhani dan integritas moral yang terbangun karena menjaga dan menyampaikan ilmu.   

Baca Yang lain

Doa Nabi bagi Penyampai Ilmu (1)

Doa Nabi bagi Penyampai Ilmu (1) Salah satu dimensi penting dalam ajaran Islam adalah transmisi ilmu pengetahuan dan nilai-nilai agama dari satu generasi ke generasi berikutnya. Proses ini bukan sekadar penyampaian teks, melainkan juga pewarisan makna, pemahaman, dan pengamalan. Di antara hadis yang menekankan hal ini adalah sabda Nabi Muhammad saw yang berbunyi:  نَضَّرَ اللَّهُ امْرَأً سَمِعَ مِنَّا حَدِيثاً فَبَلَّغَهُ كَمَا سَمِعَهُ، فَرُبَّ مُبَلَّغٍ أَوْعَى مِنْ سَامِعٍ

Baca Yang lain

Makna Shalawat

Makna Shalawat Jadi pada hakikatnya bershalawat itu adalah ikrar setia kita kepada Allah dan Nabi-Nya untuk tetap setia di jalan Agama-Nya. Semoga Allah selalu melimpahkan Shalawat dan Karunia-Nya kepada Baginda Nabi Mulia Muhammad dan Ahlulbait Suci beliau.

Baca Yang lain

Keutamaan Bershalawat Di Malam dan Hari Jum’at

Keutamaan Bershalawat Di Malam dan Hari Jum’at وَعَنْهُ (عَلَيْهِ السَّلَامُ) قَالَ: لَيْلَةُ الْجُمُعَةِ لَيْلَةٌ غَرَّاءُ, وَيَوْمُهَا يَوْمٌ أَزْهَرُ, وَلَيْسَ عَلَى الْأَرْضِ يَوْمٌ تَغْرُبُ فِيهِ الشَّمْسُ أَكْثَرَ مُعْتَقًا فِيهِ مِنْ النَّارِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ. Dan dari beliau as. juga bersabda: Malam Jumat adalah malam yang mulia, dan siangnya adalah hari yang cerah/bersinar. Tidak di bumi ini hari di mana matahari terbenam dengan lebih banyak orang yang dibebaskan dari neraka daripada hari Jumat.

Baca Yang lain

Jangan Pernah Putus Asa

Jangan Pernah Putus Asa Meski demikian, Islam tidak membiarkan seorang pendosa tenggelam dalam keputusasaan. Imam Ja’far Al-Shadiq menekankan pentingnya harapan dan optimisme. Allah adalah Dzat yang Maha Penyayang. Tidak ada dosa yang terlalu besar selama seorang hamba datang dengan tobat yang jujur dan niat untuk berubah.  

Baca Yang lain

Dosa-dosa yang Menutup Pintu Doa

Dosa-dosa yang Menutup Pintu Doa Tidak semua dosa berdampak sama. Beberapa jenis dosa disebut secara spesifik dalam hadis sebagai penghalang terkabulnya doa. Imam Ali Zainal Abidin a.s. menjelaskan: “Dosa yang bisa menolak doa dan membuat cuaca menjadi gelap ialah menyakiti hati kedua orangtua.” (Ma’ani al-Akhbar, hlm. 270)

Baca Yang lain

Pengingat dari Bani Israil: Bersihkan Diri Sebelum Berdoa

Pengingat dari Bani Israil: Bersihkan Diri Sebelum Berdoa Untuk memperkuat pelajaran ini, Imam Ja’far juga meriwayatkan kisah dari Bani Israil. Disebutkan bahwa ada seorang laki-laki yang telah berdoa kepada Allah selama tiga tahun agar dikaruniai anak. Tapi permohonannya tak kunjung dikabulkan. Dalam keputusasaan, ia berseru, “Ya Tuhan, apakah aku begitu jauh dari-Mu hingga Engkau tak mendengarku, ataukah Engkau dekat tetapi tak peduli?”  

Baca Yang lain

Ketika Doa Tak Kunjung Terkabul

Ketika Doa Tak Kunjung Terkabul Imam Ja’far Al-Shadiq as, pernah menerima pertanyaan dari seseorang yang merasa gundah. Orang itu berkata bahwa ia telah berdoa berkali-kali, namun tidak satu pun permohonannya dikabulkan. Ia juga mengaku telah bersedekah, namun belum juga merasakan balasan dari Allah, padahal dalam Al-Qur’an jelas disebutkan:  

Baca Yang lain

Mengapa Doa Tidak Dikabulkan? Jawaban Menyentak dari Imam Ali as (2)

Mengapa Doa Tidak Dikabulkan? Jawaban Menyentak dari Imam Ali as (2) Sudah saatnya kita berhenti memaksa langit, dan mulai membuka kunci-kunci yang menghalangi doa. Sebab, sebagaimana dijanjikan oleh Allah dan ditegaskan oleh Imam Ali as, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kukabulkan.”  

Baca Yang lain

Dzulhijjah: Bulan Pengorbanan Nabi Ibrahim dan Imam Husain (1)

Dzulhijjah: Bulan Pengorbanan Nabi Ibrahim dan Imam Husain (1) Bulan Dzulhijjah adalah waktu yang tepat untuk merenungi kembali warisan spiritual dari dua tokoh besar: Nabi Ibrahim dan Imam Husain. Di tengah dunia yang kian materialistik dan pragmatis, kisah mereka menjadi pengingat bahwa hidup bukan sekadar bertahan, tetapi memperjuangkan kebenaran dengan penuh keberanian. 

Baca Yang lain

Ibadah Qurban; Melepaskan Kepemilikan & Keterikatan Terhadap Dunia (2)

Ibadah Qurban; Melepaskan Kepemilikan & Keterikatan Terhadap Dunia (2) Cinta dunia, jika tidak dikendalikan, dapat melahirkan keserakahan, kedengkian, dan keengganan untuk berbagi. Segala kekacauan yang terjadi karena sangat terikat dan sangat mencintai dunia. Qurban hadir sebagai rem untuk menyeimbangkan kecintaan terhadap dunia dengan ketaatan kepada Allah SWT. Ketika seseorang bersedia melepaskan sebagian hartanya untuk ibadah qurban, ia sedang menyembelih ego, nafsu kepemilikan, dan keterikatan berlebihan terhadap dunia.  

Baca Yang lain

Ibadah Qurban; Melepaskan Kepemilikan & Keterikatan Terhadap Dunia (1)

Ibadah Qurban; Melepaskan Kepemilikan & Keterikatan Terhadap Dunia (1) Setiap tahun, umat Islam di seluruh dunia memperingati Hari Raya Idul-Adha dengan melaksanakan ibadah qurban menyembelih hewan ternak sebagai bentuk pengabdian kepada Allah SWT. Namun, lebih dari sekadar ritual penyembelihan, ibadah qurban menyimpan pelajaran spiritual yang sangat dalam. Ibadah qurban diambil dari peristiwa perintah penyembelihan Nabi Ismail as oleh ayahnya, Nabi Ibrahim as.  

Baca Yang lain

Gerbang Makrifat dan Wilayah Ilahiah

Gerbang Makrifat dan Wilayah Ilahiah Hari Arafah bukan sekadar ritual. Ia adalah panggilan cinta dari Tuhan kepada makhluk-Nya. Ia adalah momen untuk mengenali siapa kita, kepada siapa kita kembali, dan siapa pemimpin ruhani yang membimbing kita di jalan-Nya. Barangsiapa melewatkan hari ini tanpa doa, seakan telah membiarkan musim semi berlalu tanpa menyentuh setetes pun embunnya.  

Baca Yang lain

Penebusan Dosa dalam Islam (2)

Penebusan Dosa dalam Islam (2) Dalam berbagai riwayat disebutkan bahwa tobat tidak cukup hanya dengan meninggalkan dosa dan menyesalinya, tetapi harus disertai dengan amal kebaikan untuk menebus kesalahan.  

Baca Yang lain

Penebusan Dosa dalam Islam (1)

Penebusan Dosa dalam Islam (1) Salah satu rukun penting dalam tobat adalah menebus dosa, yang berarti membersihkan dan menghilangkan pengaruh buruk dari dosa tersebut. Dalam Islam, penebusan dosa ini disebut dengan kafarah dan takfir, yang berarti menghapus dan menghilangkan dosa.  

Baca Yang lain

Pesan Terakhir Imam Shadiq tentang Shalat

Pesan Terakhir Imam Shadiq tentang Shalat Meremehkan shalat bukan hanya tidak mengerjakannya, tetapi merusak niat, ketepatan, dan kesungguhan. Al-Quran menekankan pentingnya waktu shalat: “Peliharalah semua shalat dan shalat wustha (tengah), serta berdirilah untuk Allah dengan khusyuk.” (QS. Al-Baqarah: 238). Imam Shadiq menyoroti empat bentuk kelalaian kritis:  

Baca Yang lain

Shalat sebagai Sayap Menuju Kesempurnaan

Shalat sebagai Sayap Menuju Kesempurnaan Sebagai penutup, Ayatullah Reshad menyebut Shalat sebagai "lautan pertumbuhan spiritual yang tak terbatas" dan menyatakan, "Rahasia shalat dalam Al-Quran dan riwayat-riwayatnya sangat menakjubkan bukan hanya dari segi kuantitas, tetapi juga dari segi kedalaman dampaknya terhadap jiwa dan ruh manusia".  

Baca Yang lain

Zikir Dan Tingkatan-Tingkatannya

Zikir Dan Tingkatan-Tingkatannya Dzikir bermakna mengingat yang dialirkan melalui lisan, melalui kidung, pujian, doa dan wirid dan sebagainya. Dalam tuturan-tuturan para arif, zikir bermakna mendisiplikan amalan, menjaga, taat, shalat, Qur’an, dan seterusnya.  

Baca Yang lain

Keutamaan Malam dan Siang Hari Jumat

Keutamaan Malam dan Siang Hari Jumat Siang dan malam di hari Jumat memiliki keistimewaan, keagungan, dan keutamaan yang melebihi hari-hari lain. Rasulullah saw. bersabda: “Dalam rentang waktu dua puluh empat jam di hari dan malam Jumat, setiap jamnya Allah membebaskan 600 ribu orang dari siksa api neraka.”

Baca Yang lain

Akhlak dalam Ilmu dan Amal

Akhlak dalam Ilmu dan Amal Terdapat dua cara utama dalam mendidik jiwa dan memperoleh akhlak yang mulia, yaitu melalui ilmu dan amal. Melalui kedua cara ini, seseorang dapat mencapai penyucian dan pembersihan diri yang disertai dengan kesempurnaan.  

Baca Yang lain