Artikel
-
Al Qur'an Al Karim
Artikel: 541, Kategori: 4 -
Akidah
Artikel: 43, Kategori: 5 -
Rasulullah & Ahlulbait
Artikel: 298, Kategori: 15 -
Hadits & Ilmu Hadits
Artikel: 7, Kategori: 4 -
Fiqih & Ushul Fiqih
Artikel: 14, Kategori: 2 -
Sejarah & Biografi
Artikel: 98, Kategori: 3 -
Bahasa & Sastra
Artikel: 11, Kategori: 2 -
Keluarga & Masyarakat
Artikel: 1594, Kategori: 3 -
Akhlak & Doa
Artikel: 229, Kategori: 3 -
Filsafat & Irfan
Artikel: 265

Peran Akal dalam Memahami Keadilan Ilahi (1)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Safinahonline
Maka dari itu, memahami keadilan Ilahi melalui akal bukan hanya menuntun kita kepada iman yang lebih dewasa, tetapi juga membentuk kita menjadi insan yang bertanggung jawab terhadap dunia. Sebab Tuhan yang adil tidak akan meridhai ketidakadilan di bumi. Keadilan-Nya bukan untuk diperdebatkan semata, tetapi untuk diteladani dan ditegakkan. Dan dalam perjuangan menegakkan keadilan itu, akal adalah senjata kita, dan iman adalah bahan bakarnya.

Ruh, Kematian dan Peran Signifikan Amal Manusia (3)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Ali Za
Tasawuf Islam, khususnya dalam tradisi Ibnu Arabi dan Rumi, memandang masalah ruh secara intuitif dan batiniah. Ruh, dalam pandangan sufistik, adalah hakikat ilahi dan pancaran cahaya Tuhan yang termanifestasi dalam diri manusia. Menurut para sufi, ruh manusia memiliki tingkatan dan perjalanan menuju kesempurnaan spiritual yang dapat membawanya pada kedekatan dengan Tuhan.

Ruh, Kematian dan Peran Signifikan Amal Manusia (2)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Ali ZA
Amal saleh sebagai sarana pertumbuhan dan penyucian ruh. Imam Ali bin Abi Thalib as berkata, “Amal saleh akan mengangkat ruh menuju ketinggian.” (Ghurar al-Hikam, hadis 10672). Semnetara Imam Shadiq as mengatakan: “Sesungguhnya ruh menjadi bercahaya karena ketaatan kepada Allah, dan menjadi gelap karena maksiat.” (Bihar al-Anwar, jilid 67, hal. 243).

Mulla Sadra dan Fondasi Filosofis untuk Menjembatani Hard Problem of Consciousness (3)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- ChatGPT & Dimitri
Mulla Sadra, jauh sebelum kompleksitas neurosains modern dan fisika kuantum, telah membangun ontologi dinamis yang: • Menyatukan materi dan kesadaran dalam satu arus eksistensi. • Menjelaskan kesadaran sebagai gradasi aktualisasi wujud, bukan produk tambahan. • Membuka jalan bagi integrasi spiritual, fisikal, dan kognitif dalam satu realitas bertingkat.

Ruh, Kematian dan Peran Signifikan Amal Manusia (1)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Ali za
Titik temu antara ketiganya adalah pengakuan terhadap eksistensi ruh sebagai entitas mandiri dan keyakinan akan pengaruh amal terhadap nasib ruh setelah kematian. Namun, perbedaan dalam memandang tujuan akhir manusia dan interpretasi atas kematian menciptakan ragam cara dalam menyikapi tiga konsep ini. Perenungan terhadap hakikat ruh, peran amal, dan makna kematian membawa manusia pada pemahaman yang lebih dalam tentang diri dan eksistensinya.

Mulla Sadra dan Fondasi Filosofis untuk Menjembatani Hard Problem of Consciousness (2)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Dr. Dimitri Mahayana
Dengan ini, Sadra membangun continuum antara fisik dan mental, bukan dikotomi. Menjembatani Model-Model Modern Sekarang mari kita lihat bagaimana kerangka Sadra bisa mengintegrasikan dan mengharmoniskan berbagai model kesadaran yang diajukan oleh para pemikir kontemporer:

Taqiah Imam Ridha a.s,: Akal dan Hati Menjadi Pilar Jalan Ilahi
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Ustadz Abdullah Assegaff
Dia (Musa) menjawab, “Ini adalah tongkatku; aku bersandar padanya, dan aku pukul daun-daun dengannya untuk kambingku, dan bagiku ada lagi manfaat-manfaat lain padanya.” Karena begitu nikmatnya berdialog dengan Sang Kekasih, beliau tak ingin segera menyudahi.[]

Mulla Sadra dan Fondasi Filosofis untuk Menjembatani Hard Problem of Consciousness (1)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- ChatGPT & Dimitri
Melalui teori primasi eksistensi dan gerak substansial, Sadra bukan hanya dapat mendamaikan berbagai teori kontemporer tentang kesadaran, tetapi bahkan menyediakan fondasi yang lebih dalam untuk memahami hubungan antara mind, matter, dan Being.

Alam Menuntut Keadilan
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Annisa Eka Nurfitria, Lc, M.Sos-
Bumi sedang berbicara. Langit sedang menegur. Api sedang memberi pesan: bahwa darah 42.000 jiwa tidak mengalir sia-sia. Bahwa genosida tidak akan pernah dibiarkan tak dihukum. Bahwa kezaliman, sekuat apa pun ia menindas, tetap akan jatuh—kalau bukan oleh manusia, maka oleh semesta.

Usiamu Berhenti, Umurmu Bertambah
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- ust miftah
Pada jelang wiladah, terhantar doa dan Niyabah ziarah untuk Saudara semua. Izinkan kutempuh sisa usia dalam berkhidmat kepadamu dan menjadikannya umur yang penuh berkah. Selamanya berutang budi untuk syukur yang tak dapat kutunaikan haknya. Terima kasih dan mohon perkenan keikhlasan. Al-Fatihatu ma’as Shalawat.