Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Akhlak

Kazhm al-Ghaizh

Kazhm al-Ghaizh

Kazhm al-Ghaizh (bahasa Arab:کظم الغیظ) artinya mengendalikan amarah yang merupakan salah satu dari keutamaan akhlak. Dalam ayat 134 surah Ali Imran, mengendalikan amarah adalah salah satu karakteristik dari orang-orang baik demikian pula dalam riwayat disebutkan mengendalikan amarah mampu menjauhkan diri seseorang dari azab Ilahi dan dapat menghadirkan keridhaan Allah swt.

Baca Yang lain

Sabar Menghadapi Peristiwa Tak Menyenangkan

Sabar Menghadapi Peristiwa Tak Menyenangkan Kehidupan manusia selalu disertai peristiwa-peristiwa dan bencana-bencana yang tidak menyenangkan, dan tak ada jalan keluar dari peristiwa-peristiwa demikian. Struktur manusia sudah diciptakan sedemikian rupa sehingga harus berhubungan dengan situasi-situasi yang dipaksakan ini, yaitu selalu menemui peristiwa-peristiwa dan bencana-bencana yang tidak menyenangkan selama keseluruhan rentang waktu kehidupannya.

Baca Yang lain

Ujub

Ujub Ujub (kesombongan diri) bermakna bangga dan menganggap hebat perbuatan dirinya sendiri dengan melupakan perbuatan itu merupakan anugerah dari Allah swt, dan mengklaim segala perbuatan baik itu berasal darinya, serta tidak takut dengan sifat ujub ini dapat menyebabkan amal kebaikannya gugur.

Baca Yang lain

Takdir atau Ikhtiar?

Takdir atau Ikhtiar? Pertanyaan tentang takdir atau ikhtiar (usaha) manusia telah mengikat perhatian umat manusia sepanjang zaman dan terus dibahas oleh para ulama dan filsuf Islam. Setiap keputusan yang dilakukan oleh manusia, setiap kata yang mereka ucapkan telah ditakdirkan sejak ketika mereka diciptakan. Jika seseorang itu menjadi mukmin, bukan ia yang menentukan bahwa ia beriman, jika seseorang tidak beriman, bukan ia yang menolak keimanan. Semua itu telah ditulis oleh Allah Swt.

Baca Yang lain

Derajat Ujub (Bangga Diri)

Derajat Ujub (Bangga Diri) Derajat pertama dan terutama yang merupakan tingkat ujub (bangga diri) paling dahsyat dan berbahaya adalah anggapan seseorang bahwa dengan beriman kepada Allah Swt atau bersifat terpuji, ia telah berbuat baik kepada Allah Swt, Sang Pemberi nikmat dan Pemilik Segala Sesuatu. Ia berpikir bahwa dengan keimanannya, dirinya telah memperluas Kerajaan Allah Swt dan ikut mencemerlangkan agama-Nya. Ia berpikir bahwa dengan menyebarkan syariatnya, memberikan bimbingan pada agamanya, melakukan amar makruf nahi mungkar, melaksanakan hudud yang yang diperintahkan-Nya, keberadaannya di mihrab atau mimbar, maka ia telah menambah kebesaran agama Allah Swt.

Baca Yang lain

Dosa Mata Terampuni

Dosa Mata Terampuni Rasulullah saw bercakap dengan seseorang tentang Bismillah seperti yang diriwayatkan Imam Muhammad Baqir as, “Engkau datang kemari hendak menanyakan pahala wudhu?”

Baca Yang lain

Sikap Tak Sabar Sebabkan Kecemasan

Sikap Tak Sabar Sebabkan Kecemasan Salah satu riwayat tentang kesabaran yang patut disimak adalah kisah Sama’ah bin Mihran ketika ditanya oleh Imam Musa Kadzhim as, “Apa yang telah menghentikanmu sehingga engkau tidak pergi haji?”

Baca Yang lain

Keutamaan Tawadhu

Keutamaan Tawadhu Termasuk pembahasan yang diperhatikan Islam demi perbaikan kehidupan muslim adalah tawadhu, lawan dari sifat takabur (sombong) yang dibenci Allah Swt dan menjadi penyebab turunnya iblis dari surga. Allah Swt menginginkan seorang mukmin menghidupkan kemanusiaan dengan jujur memandang sifat-sifat positif dirinya. Jika merasa memiliki kelebihan dalam bidang ilmu tertentu, seharusnya ia berpikir bahwa selainnya mungkin punya kelebihan dalam bidang ilmu lainnya.  

Baca Yang lain

Akhlak dalam Ilmu dan Amal

Akhlak dalam Ilmu dan Amal Ada dua cara untuk mendidik jiwa dan memperoleh akhlak utama. Melalui cara ilmu dan amal akan muncul tahalli dan takhalli dengan mudah. Dengan perkataan lain, itu adalah penyucian dan pembersihan yang disertai dan dihiasi dengan kesempurnaan.

Baca Yang lain

Memahami Arti Qana’ah yang Sesungguhnya

Memahami Arti Qana’ah yang Sesungguhnya Dengan demikian, seseorang tersebut akan mendapatkan pahala berlipat ganda dari Allah Swt, karena kemampuannya berbagi pada sesama, khususnya kepada mereka yang membutuhkan pertolongan.

Baca Yang lain

Kesucian (Iffah)

Kesucian (Iffah) Kesucian mengacu pada kebajikan moral [1] yang berarti kemurnian dan pengendalian diri, untuk menciptakan keadaan dalam jiwa dimana manusia dengan kondisi itu mampu mengontrol nafsu [2] dan menjauhkan diri dari melakukan yang dilarang. [3] Kata kesucian juga mengacu pada perempuan yang menghindarkan dirinya berinteraksi yang tidak perlu dengan yang bukan mahram, dengan menjaga kemuliaan dan kehormatannya. [4] Kesucian dalam pengertian secara umum adalah menjauhkan diri dari segala sesuatu yang tidak dihalalkan secara mutlak.

Baca Yang lain

Hadis Tentang Ujub 3

Hadis Tentang Ujub 3 Bagaimanapun, waspadalah pada iblis dan diri [nafs] yang membuat manusia masuk ke tingkat awal ujub dan dari sini pelan-pelan membawa kalian ke tingkat ujub yang lebih tinggi. Lalu derajat ujub itu bertambah sehingga manusia sampai pada tingkat merasa bahwa ia telah memberikan keuntungan dan sumbangan pada Allah Sang Pemberi Nikmat dan Pemilik Segala Sesuatu melalui keimanannya dan berbagai amalnya. Dengan begitu segenap amal yang akan sampai ke dasar yang paling bawah.

Baca Yang lain

Hadis Tentang Ujub 1

Hadis Tentang Ujub 1 Itulah beberapa tanda ujub, meskipun mungkin orang yang melakukannya tidak menyadariny,a ada pula beberapa derajat ujub lain yang tidak saya sebutkan di sini dan pasti juga ada beberapa tingkat lain yang saya lupa menyebutkannya.  

Baca Yang lain

Dengki Yang Membawa Maut

Dengki Yang Membawa Maut Malam pun berlalu. Ketika mendekati maghrib, para tetangga tahu akan kejadian ini. Karena jasad berada di atas rumah orang kaya, maka orang kaya itu ditangkap dan dipenjara. Setelah beberapa hari, sang budak dibawa menghadap kepada khalifah dan dia menjelaskan kejadiannya dari awal sampai akhir. Hadi Abbasi pun terheran-heran menyaksikan kejadian menakjubkan ini. Setelah itu, atas perintah khalifah, budak dan orang kaya itu di bebaskan. Dan rencana ini hanya berakhir dengan kemusnahan sang penghasut dengan tanpa merugikan orang lain. (Safinatul Baharij, jilid 1, hal 251 dan Namuneh Maarif Islam, jilid 4, hal 262)

Baca Yang lain

Dengki Yang Membawa Maut

Dengki Yang Membawa Maut Pada pertengahan malam, lelaki penghasut ini membangunkan budaknya dan pelan-pelan menuju ke atas rumah tetangganya. Ia berbaring menghadap kiblat dan memberikan pisau kepada budaknya. Kemudian, atas kebodohannya, sang budak memisahkan kepala menyembelih kepala majikannya dan matilah si penghasut ini.

Baca Yang lain

Sifat Malu Dalam Tinjauan Kajian Akhlak

Sifat Malu Dalam Tinjauan Kajian Akhlak Tatanan hidup manusia di alam ini, dan kebahagiaannya yang abadi di alam akhirat kelak sangat tergantung kepada rasa malu yang ada pada dirinya. Manusia zaman sekarang telah banyak yang telah kehilangan rasa malu. Mereka merasa santai melakukan kemaksiatan di depan orang banyak. Manusia dengan kehilangan rasa malu akan berbuat jahat seakan-akan keadaan masa kini telah menjadi bukti kebenaran atas apa yang pernah disabdakan oleh Rasulullah Saww : “Kiamat tidak akan terjadi sampai rasa malu telah lenyap dari anak-anak dan perempuan.” (Bihar Al-Anwar, cetakan baru, jilid VI, hal.315).

Baca Yang lain

Dosa Ghibah dan Cara Menghindarinya

Dosa Ghibah dan Cara Menghindarinya Ghibah merupakan perilaku buruk sosial yang paling berbahaya, tapi paling tersebar di tengah masyarakat. Akibat dari perbuatan buruk ini adalah menistakan pribadi orang lain, membuka rahasianya, menyebarkan kebejatan dan yang paling buruk adalah merusak sendi-sendi kepercayaan dalam kehidupan sosial.

Baca Yang lain

Penyebab dan Cara Mengobati Buruk Sangka

Penyebab dan Cara Mengobati Buruk Sangka Buruk sangka dalam literatur agama disebut sebagai su’u al-zhan. Buruk sangka merupakan sebuah kondisi batin yang membuat orang yang tertimpa kondisi seperti ini akan kehilangan kepercayaan kepada orang lain dan orang-orang yang ada di sekitarnya. Karena itu, ia terdorong untuk melihat pelbagai peristiwa, kejadian, orang-orang dan pekerjaan-pekerjaan mereka dengan pandangan negatif dan menafsirkannya secara keliru.

Baca Yang lain

Bahaya Buruk Sangka

Bahaya Buruk Sangka Buruk sangka dalam literatur agama disebut sebagai su’u al-zhan. Buruk sangka merupakan sebuah kondisi batin yang membuat orang yang tertimpa kondisi seperti ini akan kehilangan kepercayaan kepada orang lain dan orang-orang yang ada di sekitarnya. Karena itu, ia terdorong untuk melihat pelbagai peristiwa, kejadian, orang-orang dan pekerjaan-pekerjaan mereka dengan pandangan negatif dan menafsirkannya secara keliru.

Baca Yang lain

Tawakal sebagai Sebuah Upaya dan Aktivitas

Tawakal sebagai Sebuah Upaya dan Aktivitas Maka, orang yang bertawakal hendaknya jangan sampai meninggalkan kerja dan usaha, seperti orang-orang yang tidak bertawakal. Hanya saja perbedaan antara kedua kelompok ini berhubungan dengan hati mereka. Orang-orang bertawakal dengan motivasi untuk taat kepada Allah dan berusaha bertumpu dan berharap kepada-Nya, sementara manusia yang tidak bertauhid dan tidak bertawakal, mencari rezekinya dalam usaha yang dia lakukan atau dari pemberian orang lain. Mereka yang bertakwa tidak menaruh harapan kecuali kepada Allah, walaupun ia tidak bisa meraih sebab-sebab, harapannya tidak berkurang sedikit pun.

Baca Yang lain