Rasulullah saw
Karakteristik Nabi Menciptakan Perubahan
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- parstoday

Inilah maksud kata-kata Amirul Mukminin, “لِیَستَأدوهُم میثاقَ فِطرَتِه وَ یُذَکِّروهُم مَنسیَّ نِعمَتِه ... وَ یُثیروا لَهُم دَفائِنَ العُقول”.
Urgensi Mempelajari Sejarah Baginda Nabi Muhammad Saw
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- ust. sutiawan
Sejarah Baginda Nabi Muhammad saw adalah salah satu hal yang sangat penting untuk dipelajari oleh umat Muslim. Sebagai seorang Nabi yang diutus oleh Allah SWT untuk membawa ajaran Islam kepada umat manusia, kehidupan dan perjuangan Baginda Nabi Muhammad saw memiliki banyak pelajaran dan hikmah yang dapat diambil sebagai pedoman hidup bagi umat Muslim.
Wasiat Qurani Rasulullah Saw untuk Abdullah bin Mas’ud (4)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Ayatullah Jawadi Amuli
- Sumber:
- buku Nabi Saw dalam Alquran
Rasulullah Saw berkata lagi; “Hai Ibnu Mas’ud, ingatlah pada hari ketika setiap jiwa mendapatkan [balasan] atas kebajikan yang telah dikerjakan dan dihadapkan [begitu juga] kepadanya atas kejahatan yang telah dia kerjakan, ‘Dia berharap sekiranya ada jarak yang jauh antara dia dengan hari itu.’”
Wasiat Qurani Rasulullah Saw untuk Abdullah bin Mas’ud (3)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Ayatullah Jawadi Amuli
- Sumber:
- buku Nabi Saw dalam Alquran
Orang-orang yang berdosa tidak mampu melihat perhiasan hakiki. Mereka tidak memahami keindahan yang sebenarnya. Mereka malah terbisu dengan keindahan-keindahan palsu. Yang ada di muka bumi adalah keindahan-keindahan bumi. Manusia-manusia yang memiliki hati yang buta tidak memiliki kemampuan untuk melakukan identifikasi yang baik. Mereka tidak bisa memandang kebenaran.
Wasiat Qurani Rasulullah Saw untuk Abdullah bin Mas’ud (2)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Ayatullah Jawadi Amuli
- Sumber:
- buku Nabi Saw dalam Alquran
Kemudian Rasulullah Saw mengatakan kepada Ibnu Mas’ud: “Balasan untuk si ahli ilmu yang tidak mengamalkan ilmunya dan fakih yang tidak bertakwa adalah neraka jahanam, ‘Setiap kali ia ingin menyelamatkan diri dari neraka dan setiap kali mereka hendak keluar darinya [neraka] karena tersiksa, mereka dikembalikan [lagi] di dalamnya dan [kepada mereka dikatakan], rasakanlah azab yang membakar ini!’” (QS. al-Hajj: 22)
Wasiat Qurani Rasulullah Saw untuk Abdullah bin Mas’ud (1)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Ayatullah Jawadi Amuli
- Sumber:
- Nabi Saw dalam Alquran
Rasulullah Saw mengatakan kepada Ibnu Mas’ud: “Hai Ibnu Mas’ud, hati-hatilah dengan mabuk dalam kesalahan. Karena dosa itu seperti minuman keras. Seseorang yang mabuk akan kehilangan daya pencerapannya dan tidak akan bisa melihat sesuatu dengan benar. Ia tidak akan bisa mendengar dan tidak akan bisa berpikir. Inilah perbuatan orang-orang yang melakukan maksiat.”
Poin-poin Penting Pidato Rasulullah Saw Mengenai Keistimewaan Bulan Ramadan
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- safinahonline
Di dalam kitab Madinah Balaghah karya Syeikh Musa Zanjani meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw berpidato di hadapan para sahabatnya ketika datang Ramadan mengenai keistimewaan beramal di bulan ini. Berikut kami ringkaskan pidato panjang tersebut dalam beberapa poin:
Ketika Nabi Muhammad SAW Menunjuk Pemimpin Belia
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- afifah ahmad
- Sumber:
- ngajirumi.com
Alkisah, di hari-hari terakhir kehidupannya, Rasulullah mempersiapkan sebuah pasukan untuk menghadapi ancaman serangan Kekaisaran Romawi. Beliau menunjuk seorang komandan yang masih belia, berusia sekitar 18 tahun, bernama Usamah bin Zaid. Dalam barisan pasukan tersebut, hadir para prajurit dan komandan senior dari kalangan Muhajirin. Penunjukan ini sempat menimbulkan protes sebagian kaum muslimin, mereka berharap Nabi dapat menunjuk seorang komandan yang lebih berpengalaman. Rasul SAW kemudian meluruskan pandangan mereka, betapa banyak anak-anak muda yang memiliki kebijaksanaan dan kematangan berpikir, bahkan melampaui mereka yang secara usia lebih tua. Usia bukanlah ukuran kematangan seseorang, namun yang terpenting adalah pola pikir dan kemampuan.
Nabi Muhammad Saw Menyayangi Umat Manusia
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- ayatullah sayyid ali khamanei
Hari ini, umat manusia adalah objek dari kalimat ini, artinya kalimat ini sangat sesuai dengan keadaan umat manusia saat ini. Benar-benar dapat dikatakan bahwa saat ini umat manusia lebih menderita daripada sebelumnya.
Alquran, Mukjizat Rasulullah Saw yang Abadi (1)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Ayatullah Jakfar Subhani
- Sumber:
- buku Panorama Pemikiran Islam
Alquran adalah hidayah, rahmat, dan obat yang dianugerahkan Allah kepada manusia. Alquran merupakan sumber pengetahuan yang terus memancar tiada henti dan menjadi cahaya petunjuk yang tak pernah redup bagi hamba-hamba Allah. Di sepanjang perkembangan budaya dan peradaban manusia tidak ada kitab samawi sekelas Alquran dalam hal ishmah (keterjagaan dari penyelewengan), kesahihan, kesolidan, keteraturan, validitas historis dan kebenarannya.
Dialog Allah Swt dan Rasulullah Saw dalam Peristiwa Mikraj (2)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Ayatullah Muhammad Taqi Mishbah Yazdi
- Sumber:
- Menuju Insan Ilahi: Tafsir Hadis-Hadis Mikraj
Nasihat lain yang disampaikan oleh Allah kepada nabi-Nya ialah jika Allah tidak ada dalam hatimu, maka badanmu akan (seolah-olah) mati; kehidupan insanimu adalah dengan mengingat-Nya. Jika dalam hatimu tidak ada Allah, maka engkau tidak memiliki kehidupan insani, dan badanmu adalah mati. Walaupun engkau masih memiliki kehidupan hewani. Badan seseorang manusia dinyatakan hidup tatkala ia tidak lalai kepada Allah.
Penghambaan Nabi Saw
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- ayatullah sayyid ali khamanei
- Sumber:
- khamanei.ir
Rahasia utama penghambaan Nabi di hadapan Allah adalah ini. Tidak menganggap kekuatan apa pun di hadapan Allah, tidak takut kepadanya, tidak memutuskan jalan Allah karena keinginan orang lain.
Dialog Allah Swt dan Rasulullah Saw dalam Peristiwa Mikraj (1)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Ayatullah Muhammad Taqi Mishbah Yazdi
- Sumber:
- Menuju Insan Ilahi: Tafsir Hadis-Hadis Mikraj
“Wahai Ahmad! Pusatkan perhatianmu kepada satu perkara, jadikan lisanmu menjadi satu lisan dan jadikan badanmu hidup dan tidak pernah lalai. Barang siapa yang lalai (kepada-Ku), maka Aku tidak peduli berada di mana ia akan celaka. Wahai Ahmad! Gunakanlah akalmu sebelum hilang. Maka barang siapa yang menggunakan akalnya, ia tidak akan salah dan tidak akan tersesat. Wahai Ahmad! Apakah engkau tahu mengapa Aku melebihkan engkau dari nabi yang lain? Beliau menjawab, ‘Ya Allah aku tidak tahu.’
Jawaban atas Keraguan pada Peristiwa Isra Mikraj
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Ayatullah Nasir Makarim Syirazi
- Sumber:
- buku 110 Persoalan Keimanan yang Menyehatkan Akal
“Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat.“ (QS. al-Isra: 1)
Mikraj Rasulullah Saw, Ruhnya Saja atau Bersama Raganya? (2)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Ayatullah Natsir Makari Sirazy
- Sumber:
- buku Isra Mikraj, Sebuah Pandangan Alternatif
Para ulama hadis dan tafsir kalangan Sunni mengatakan bahwa hadis-hadis tentang mikraj tergolong sangat masyhur. Ini banyak dijelaskan ahli tafsir mereka sewaktu menafsirkan dua surat, al-Isra dan al-Najm. Mereka menyatakan bahwa turunnya ayat-ayat kedua surat tersebut berkenaan dengan kejadian mikraj.
Mikraj Rasulullah Saw, Ruhnya Saja atau Bersama Raganya? (1)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Ayatullah Natsir Makari Sirazy
- Sumber:
- buku Isra Mikraj, Sebuah Pandangan Alternatif
“Mahasuci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Mahatahu.” (QS. al-Isra: 1)
Mi’raj dan Kecerdasan Profetik
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Damhuri Muhammad
- Sumber:
- alif.id
Secara terminologis, Isra’ berarti perjalanan Muhammad—pada malam hari—dari Mekah ke Masjid Al-Aqsha’ (tempat suci terjauh) di Palestina. Sedangkan Mi’raj—secara harfiah berarti ‘tangga’—dimaknai sebagai naiknya Muhammad ke sidrat al-muntaha (sidrah terakhir). Referensi teologis peristiwa itu adalah surah al-Isra’ (17): “Maha suci Allah yang memperjalankan hamba-Nya pada malam hari dari Masjid al-Haram ke Masjid al-Aqsha…”
Pesan Universal Pengutusan Rasulullah Saw (2)
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- parstoday
Pesan utama dan terpenting dari pengutusan Muhammad Saw adalah prinsip tauhid. Prinsip ini bersifat universal sehinggal Islam dikenal sebagai agama tauhid. Para nabi terdahulu juga membawa ajaran tauhid seperti yang disebutkan dalam suarat Al-Anbiya ayat 25, "Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya; "Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku."
Pesan Universal Pengutusan Rasulullah Saw (1)
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- parstoday
Peringatan hari pengutusan Rasulullah Saw merupakan sebuah kesempatan untuk kembali mendalami ajaran-ajaran Islam – penjamin kebahagiaan – dan sejarah kehidupan Nabi Muhammad. Masyarakat modern harus kembali ke jalan Rasulullah Saw untuk menyingkirkan sifat-sifat syirik dari dalam diri dan menolak hegemoni asing.
Zikir dan Ibadah Nabi Muhammad saw
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- ayatullah ali khamanei
- Sumber:
- khamanei.ir
Lembaran ketiga dari kehidupan Nabi adalah zikir dan ibadahnya. Nabi tidak melalaikan ibadahnya dengan posisi, martabat dan keagungan itu. Dia biasa menangis di tengah malam serta berdoa dan beristighfar.