Rasulullah & Ahlulbait
-
Artikel Umum
Artikel: 62 -
Rasulullah saw
Artikel: 307 -
Imam Ali as
Artikel: 157 -
Fathimah az Zahra as
Artikel: 120 -
Imam Hasan as
Artikel: 36 -
Imam Husein as
Artikel: 216 -
Imam Ali bin Husein as
Artikel: 58 -
Imam Baqir as
Artikel: 42 -
Imam Shadiq as
Artikel: 32 -
Imam Kazhim as
Artikel: 42 -
Imam Ridha as
Artikel: 41 -
Imam Jawad as
Artikel: 31 -
Imam Hadi as
Artikel: 18 -
Imam Hasan al Askari as
Artikel: 31 -
Imam Mahdi ajf
Artikel: 172
Sayyidah Fathimah Maksumah (Bagian 1): Napak Tilas Kehidupan Sayidah Fathimah Maksumah, Putri Imam Musa Al-Kadzim a.s.
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- ikmalonline

Dalam riwayat tersebut dengan jelas telah menggambarkan kapasitas intelektual dan keilmuan Sayidah Fathimah Maksumah a.s. yang pada saat itu masih gadis kecil usia enam tahun. Beliau telah menjawab dengan benar semua pertanyaan para pengikut Syiah yang ingin disampaikan kepada ayahandanya, Imam Musa al-Kadzim a.s. Karena keagungan tersebut Imam Musa al-Kadzim a.s. mengucapakan, “Ayahmu sebagai tebusanmu.” Sebanyak tiga kali. Ungkapan luar biasa ini tidak begitu saja diucapkan melainkan untuk sesuai hal yang luar biasa dan layak jiwa sebagai tebusannya.
Inilah Sosok Karimah Ahlul Bait, Sayidah Maksumah as
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- parstoday
Kedatangan Sayidah Maksumah telah mengubah keadaan kota Qom dalam waktu singkat. Kedatangan Ahlul Bait Nabi menorehkan sejarah baru bagi kota ini. Orang-orang dari jauh dan dekat mengunjungi kota ini untuk bertemu dengan Ahlul Bait Rasulullah. Kedatangan wanita agung ini memberikan berkah tersendiri bagi kota Qom.
Fathimah Maksumah, Wanita Teladan Kesetiaan
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Ali Dawani
- Sumber:
- Disarikan dari buku Islamic Idol
Di antara putra-putri Imam Musa Kazhim a.s., selain Imam Ali Ridha a.s., tak ada yang lebih mulia dan terhormat kecuali Sayidah Fathimah Maksumah, ia lahir di Madinah pada 1 Zulkaidah 173 H/790 M. Fathimah Maksumah berhasil meraih kemuliaan dan keunggulan karena memiliki pengetahuan, intelektualitas, kebersihan hati, dan kesalehan, bukan karena dia putri seorang imam semata. Status putri atau saudara kandung Imam tidak menjamin atau menjadi standar bagi kemuliaan dan keunggulan seseorang.
Sayidah Khadijah; Wanita Mulia yang Dirindukan Surga & Kesayangan Allah SWT
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Euis Daryati, Lc.MA
- Sumber:
- ikmalonline
“Wahai Muhammad, sesungguhnya kafan Khadijah dari kami karena dia telah menggunakan hartanya di jalan kami. Maka datanglah Jibril dengan membawa kafan seraya berkata, “Wahai Rasulullah, ini adalah kafan Khadijah yang berasal dari kafan surga yang telah dihadiahkan Allah SWT kepadanya.”
Kedekatan Imam Ali dengan Rasulullah saw
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- safinahonline.com
Salah satu khutbah Imam Ali as, yang terdapat dalam Nahjul Balaghah ialah yang dikenal dengan “Syiqsyiqiyah”. Artinya, sebagaimana ucapan beliau setelah menyampaikan khutbah ini, kepada Ibnu Abbas: تلك شقشقة هدرت ثم قرت; “Hal itu seperti uap dengusan unta yang menyembur keluar tetapi (kemudian) mereda.”
Ayatullah Syaikh Makarim Syirazi dalam “Peyame Emam”, kitabnya yang memberi syarah atas Nahjul Balaghah, menjelaskan bahwa kalimat tersebut dalam bahasa Persia dikatakan: “Ialah kobaran api yang menjilat-jilat lalu meredam”.
Khadijah, Teladan Pengorbanan dan Kedermawanan Perempuan
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Purkon Hidayat
- Sumber:
- parstoday
Wafatnya Sayidah Khadijah begitu mempengaruhi beliau, sehingga tahun itu disebut sebagai "tahun kesedihan" (Am al-Huzn). Ketika Sayidah Khadijah as wafat, Nabi Muhammad Saw menangis. Nabi mengusap air matanya yang bercucuran dengan kedua tangannya ketika memakamkan isteri tercintanya itu. Pada waktu itu beliau berkata, "Tidak ada yang dapat menyamai Khadijah. Ketika semua mendustakanku, ia membenarkanku. Ia menjadi penolongku dalam mendakwahkan agama Allah Swt dan dengan hartanya, ia membantuku."
Inilah Ksatria Padang Karbala, Abul Fadhl Abbas
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- parstoday
Ketika Imam Ali as gugur syahid, Abbas membuat perjanjian dengan ayahnya untuk menemani dan mendukung saudara-saudaranya. Selama hidupnya dia tidak pernah melangkah lebih dari mereka. Selama masa Imam Hasan as dan berdamai dengan Muawiyah, Abbas menerapkan prinsip kepatuhan tanpa syarat kepada Imam yang benar dan berdiri di belakang saudaranya. Dalam keadaan yang tidak menguntungkan itu, kita bahkan tidak menemukan satu hal pun dalam sejarah bahwa dia, terlepas dari kinerja beberapa sahabat, menyapa Imamnya untuk kebajikan dan nasihat. Setelah kembalinya Imam HAsan as ke Madinah, Abbas, bersama dengan Imam, membantu mereka yang membutuhkan dan membagi hadiah saudaranya di antara orang-orang miskin. Pada masa itulah ia dijuluki "Bab al-Hawaij" atau pintu bagi mereka yang membutuhkan dan di periode ini digunakan untuk melindungi masyarakat miskin.
Sayidah Zainab, Teladan Keberanian dan Ketegaran
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- parstoday.com
Di Madinah, Sayidah Zainab dengan senjata ilmu pengetahuannya, mengadakan pertemuan tentang tafsir al-Quran hadits, fiqh dan lainnya, dan membimbing masyarakat lebih dekat dengan iman, takwa dan kemanusiaan. Ia menjadi utusan perlawanan saudaranya. Dalam keadaan yang paling sulit, ia membela keponakannya Imam Sajjad dan keluarga Imam Husein yang telah mengambil langkah-langkah untuk melindungi agama dan umat Islam. Keberanian dan ketegarannya menjadi model dalam sejarah Islam.
Sayidah Maksumah, Karimah Ahlul Bait
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- parstoday.com
Sayidah Maksumah sepanjang sejarah dikenal luas di kalangan pencinta Ahlul Bait Rasulullah Saw. Hingga kini, makamnya diziarahi para pecinta Ahlul Bait yang datang dari seluruh penjuru dunia. Berkat keberadaan Sayidah Fatimah, Qom menjadi kota penting di dunia. Di kota suci ini berdiri pusat pendidikan agama Islam Syiah terbesar di dunia, sekaligus pusat penyebaran ajaran Islam.
Teks Lengkap Khutbah Sayidah Zainab di Istana Yazid (Bagian 2)
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- *Disadur dari buku Biografi Sayidah Zainab karya MH Bilgrami
Lalu diberikanlah kepada mereka sebuah rumah besar di daerah pemukiman di Damaskus. Di sinilah Sayidah Zainab untuk pertama kalinya mengadakan majelis duka bagi Imam Husain a.s. Para wanita dari suku Quraisy dan Bani Hasyim datang dengan pakaian serba hitam sembari menangis pilu. Imam Ali Zainal Abidin a.s. duduk sambal menceritakan pada para wanita Syria tentang apa yang menimpa dirinya dan rombongannya.
Teks Lengkap Khutbah Sayidah Zainab di Istana Yazid (Bagian 1)
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- safinahonline.com
Wahai Yazid, aku berbicara kepadamu untuk memperingatkanmu akan azab pedih yang akan menimpamu. Karena itu, semestinya engkau bersedih karena engkau menjadi salah seorang dari mereka yang hatinya keras, jiwanya menentang, tubuhnya sibuk dengan menentang Allah; dan mereka pun berada dalam kutukan Rasulullah. Engkau juga termasuk di antara mereka yang hatinya dijadikan sebagai tempat tinggal dan berkembangbiaknya setan.
Ruqoyyah, Balita Alhusain Di Karbala
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- khazanahahlulbait.com
Disaat dhuhur tiba, seperti biasa Ruqoyyah membeberkan sajadah dan menunggu ayahnya datang untuk solat. Sajadah itu disiapkan didalam tenda tempat kafilah Alhusain bermalam sejak malam ketiga bulan Muharram.
Ruqoyyah kecil duduk di atas sajadah itu sambil menanti ayahnya. Waktu berlalu namun Alhusain tak kunjung datang. Hati putri Alhusain ini mulai cemas dalam penantian.
Peristiwa Ghadir Khum Dalam Hadis Ahlusunnah (2)
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- safinahonline.com
Selain dari pada itu, Rasul Saw hendak menarik perhatian orang-orang atas sifat kemanusiaan agung yang tampak bersinar pada pribadi Imam Ali dan menunjukkan bahwa hanya ia (Imam Ali) sendiri yang dapat menyempurnakan syarat-syarat seruannya jika Nabi sudah wafat.
Infografis: Pernikahan Sayidah Fatimah a.s. dengan Imam Ali a.s.
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- safinahonline.com
Ibn Sa’ad berkata, “Rasulullah Saw telah menjanjikan Fatimah kepada Ali sebelum dilamar Abubakar dan Umar.”
Ibn Sa’ad, at-Thabaqāt al-Kubrā
Kisah Pernikahan Surgawi
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- parstoday.com
Imam Ali dan Sayidah Fatimah adalah pasangan yang tiada duanya. Mengenai kehidupan mereka, Rasulullah Saw bersabda, "Jika Allah tidak menciptakan Ali maka Fatimah tidak memiliki pasangan yang sekufu baginya."(Yanabi'ul Mawaddah, hal 177 dan 237).
Kunjungan Sayidah Ma'sumah (sa) ke Qom
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Ahmad Yanuana Samantho
- Sumber:
- ahmadsamantho.wordpress.com
Rombongan yang dliputi rasa bahagia dan dan diringi bacaan sholawat telah tiba di kota Qom. Masyarakat setempat menyambutnya dengan menyembelih kambing . Hal itu dilakukan dengan tamu istimewa tersebut dilindungi dari segala bencana.
Cahaya Ahlul Bait di Kota Suci Qom(2)
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- parstoday.com
Kehidupan Sayidah Maksumah menjadi bukti bahwa Islam sangat menghargai wanita dan menempatkannya pada kedudukan tinggi, sehingga dari keutamaan spiritual, keilmuan, dan kemuliaan akhlak menjadi teladan bukan hanya bagi wanita saja.
Cahaya Ahlul Bait di Kota Suci Qom(1)
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- parstoday.com
Hingga kini, keberadaan Sayidah Maksumah yang sangat singkat di kota Qom mendatangkan berkah yang cukup besar. Kini, setelah berlalu berabad-abad, makam Sayidah Maksumah di Qom, diziarahi ribuan bahkan jutaan orang dari segala penjuru dunia.
Shalawat, Hadiah Ilahi kepada Mukmin
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- icc-jakarta.com
Rasulullah saw bertanya: Perhitungan apakah itu? Ia menjawab: ketika suatu kaum dari ummatmu menghadiri suatu majlis, lalu namamu disebutkan di majlis itu, kemudian mereka bershalawat kepadamu. Pahala shalawat mereka itulah yang tak sanggup aku menghitungnya.” (Al-Mustadrak Syeikh An-Nuri, jilid 5: 355, hadis ke 72)
Pembangunan Peradaban Utama dalam Untaian Munajat Ahlul bait
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- ikmalonine.com
Ahlul bait memiliki beberapa kumpulan doa, bahkan ada doa yang cukup panjang mencakup 1000 asma Allah, doa yang dikenal dengan doa jaushan kabir, rangkaian pujian dan pensucian asma Allah sesuai yang tertera dalam Al-Quran.