Rasulullah & Ahlulbait
-
Artikel Umum
Artikel: 62 -
Rasulullah saw
Artikel: 442 -
Imam Ali as
Artikel: 234 -
Fathimah az Zahra as
Artikel: 199 -
Imam Hasan as
Artikel: 49 -
Imam Husein as
Artikel: 340 -
Imam Ali bin Husein as
Artikel: 79 -
Imam Baqir as
Artikel: 51 -
Imam Shadiq as
Artikel: 52 -
Imam Kazhim as
Artikel: 55 -
Imam Ridha as
Artikel: 55 -
Imam Jawad as
Artikel: 44 -
Imam Hadi as
Artikel: 28 -
Imam Hasan al Askari as
Artikel: 41 -
Imam Mahdi ajf
Artikel: 235
Surga Merindukan Sayidah Khadijah
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Euis Daryati,MA
Kita merindukan surga dan ingin masuk surga. Namun jika surga yang merindukan seseorang untuk segera ditempatinya, maknanya sangat mendalam dan luar biasa. Sayidah Khadijah termasuk perempuan yang dirindukan surga. Surga ingin segera didatangi dan ditempatinya, sementara manusia lain dengan susah payah ingin memasukinya.
10 Ramadhan; Wafatnya Perempuan Agung yang Dirindukan Surga
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Euis Daryati,MA
Keagungan dan kemuliaan Sayidah Khadijah, bukan karena kekayaannya atau pun karena nasabnya, namun karena sifat-sifat terpujinya, yang dikenal sejak sebelum menikah dengan Rasulullah Saw. Beliau digelari dengan berbagai julukan yang menunjukkan kemuliaannya seperti thahirah (perempuan suci), mubarakah (perempuan yang diberkahi), Sayyidatu Quraisy (perempuan penghulu Quraiys), dan lainnya.
Salam Spesial Allah SWT untuk Sayidah Khadijah
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Euis Daryati,MA
Allah SWT tidak mungkin memperlakukan seorang hamba-Nya dengan spesial jika hamba tersebut tidak memiliki kedudukan spesial di sisi-Nya. Bayangkan, Sayidah Khadijah telah mendapatkan ‘salam spesial’ dari Allah SWT, Pencipta alam semesta, yang mungkin saja para nabi pun belum tentu mendapatkan perlakuan khusus seperti ini.
Siapakah Hadhrat Muslim itu?
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- IQuest
Dalam surat ziarah Muslim bin Aqil disebutkan banyak keutamaan Baginda Muslim bin Aqil. Barangkali di antara yang paling penting dari keutamaan tersebut adalah, “Al-Salâm Alaikum Ayyuhâ al-‘Abd al-Shaleh al-Muthi’ LiLlâh wa Lirasûluhi wa li Amir al-Mu’minin wa al-Hasan wa al-Husain ‘alaihim al-salâm.”[13] Salam padamu wahai hamba shaleh yang taat kepada Allah, Rasul-Nya dan kepada Amirul Mukminin dan Hasan dan Husain (Semoga Allah melimpahkan salam dan shalawat kepada mereka). Allahummah! Kumpulkanlah ruhnya bersama ruh para Imam Maksum As.
Ayat Tathir (2)
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- syiahpedia
Ahli tafsir mengenai misdaq/perwujudan dari Ahlulbait yang dimaksud dalam ayat ini kembali berbeda pendapat. Mayoritas dari kalangan sahabat Nabi saw seperti Anas bin Malik, Abu Sa’id al-Khudri, Ummu Salamah Aisyah, Sa’ad bin Abi Waqqash, Abdullah bin Ja’far dan Abdullah bin Abbas mengkhususkan bahwa Ahlulbait yang dimaksud hanyalah Ali, Fatimah, Hasan dan Husain. Para Imam Syiah as dalam banyak hadis yang mereka riwayatkan juga menguatkan akan pendapat ini.
Ayat Tathir (1)
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- syiahpedia
Ayat Tathir (bahasa Arab:آية التطهير) adalah penggalan dari ayat 33 surah Al-Ahzab yang terdapat dalam Alquran Al-Karim. Ayat ini berbicara mengenai keinginan Allah swt untuk mensucikan Ahlulbait as dari dosa dan segala jenis kotoran, yang kemudian dijadikan argumen kuat oleh ulama-ulama Syiah akan kemaksuman para Imam as.
Hasanain
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- syiahpedia
Hasanain (bahasa Arab:الحسنین) memiliki arti yaitu dua Hasan. Dua Hasan yang dimaksud adalah Imam Hasan al-Mujtaba as dan Imam Husain as, dua putera Imam Ali bin Abi Thalib as, cucu Nabi Muhammad saw yang dalam sejumlah hadisnya diisyaratkan bahwa keduanya adalah penghulu pemuda di surga.
Pandangan Abu Fadhl Abbas
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- Irib Indonesia
Adapun terkait kedudukan Abbas bin Ali, Imam Ja’far Shadiq as berkata, “Segala puji bagi Allah dan para malaikat-Nya. Salam sejahtera bagi para nabi dan orang-orang saleh. Salam bagi seluruh syuhada dan orang-orang yang jujur. Salam sejahtera bagi Abbas bin Ali bin Abi Thalib.”
Abbas bin Ali as
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- wikisyiah
Abbas bin Ali bin Abi Thalib (bahasa Arab: العباس بن علي بن أبي طالب عليه السلام) (61-26.H) yang lebih dikenal dengan Abul Fadhl dan Qamar Bani Hasyim adalah anak kelima Imam Ali as dan anak pertama Ummul Banin.
Perjalanan Sayyidah Zainab Sebelum Wafat
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- M.H Bilgrami
- Sumber:
- Sayyidah Zainab Cucu Baginda Nabi Muhammad saw
Sayyidah Zainab as telah berusia lanjut. Rambut beliau telah memutih dan punggung beliau pun telah bungkuk. Kendati berjumpa kembali dengan sang suami, namun hidup beliau sendiri tak berlangsung lama setelah menanggung cobaan dan perjalanan yang berliku.
Peran dan Manifestasi Sayyidah Zainab
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- parstoday
Wanita mulia ini menerima tanggung jawab berat dan sulit, namun kesabarannya bak permata yang menghiasi jiwanya. Bagi Sayyidah Zainab as, ketegaran di jalan kebenaran dan pengorbanan di jalan Allah senantiasa indah. Demikianlah setelah peristiwa Asyura, Sayidah Zainab as kepada orang-orang zalim beliau berkata, “Aku tidak menyaksikan sesuatu kecuali keindahan.”
Hubungan Imamah dengan Makna Jahiliyah
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- syiahpedia
Termasuk masalah lain yang diperhatikan dalam sejumlah hadis terkait hal ini adalah masalah hubungan imamah dengan makna jahiliyah. Dalam sejumlah hadis, seseorang yang tidak mengenal imamnya dianggap sama dengan jahiliyah dan ditegaskan orang semacam ini jika mati, maka mati seperti orang-orang jahiliyah, karena tidak berada di bawah ketaatan imam masanya dan tidak mengikuti perintah kebenaran apapun.
Muhsin bin Ali as
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- syiahpedia
Muhsin bin Ali as (bahasa Arab: محسن بن علی علیه السلام) adalah anak kelima Imam Ali as dan Sayidah Fatimah sa yang pada usia enam bulan kehamilan, syahid keguguran, ketika para pendukung Khalifah Abu Bakar datang menyerang rumah Ali as untuk mengambil baiatnya. Tanggal kesyahidannya tidak jelas namun sesuai berita para sejarawan yang mencatat bahwa peristiwa itu terjadi setelah Rasulullah saw wafat dengan jarak 40 hari atau lebih.
Ucapan Imam Ali Saat Mengurus Jenazah Rasulullah
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- M. Baqir
- Sumber:
- Mutiara Nahjul Balaghah
Imam Ali as bekata, “Demi ayah dan ibuku, wahai Rasulullah, telah terhenti dengan kematianmu hal-hal yang tidak terhenti dengan kematian siapa pun selain engkau,
Dimanakah pedang Dzulfiqar Imam Ali As sekarang ini?
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- iQuest
Karena itu, sebagaimana yang dapat disimpulkan dari sebagian riwayat, pedang Dzulfiqar merupakan salah satu barang pribadi yang diwariskan dari Rasulullah Saw kepada para Imam Maksum As lainnya – secara berurutan dan kini pedang yang mengandung berkah ini berada di tangan Imam Zaman Ajf.
Mengaburkan Makna Hadits Al-Ghadir
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Salim Muhsin BSA
Dengan demikian bahwa kepemimpinan sepeninggal Rasulullah dilanjutkan oleh Ali bin Abitalib dan otomatis bahwa yang tidak mengakui kepemimpinan Ali berarti tidak mengakui kepemimpinan Rasulullah SAW. Mudah mudahan Allah SWT menggolongkan kita termasuk orang orang yang berpegang teguh dengan sabda Nabi SAW dengan berwilaya kepada Amirul Mu’minin Ali bin Abitalib.
Pandangan Ulama Mazhab Ahlulbait terhadap Aisyah(2)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Tim Penulis Ahlulbait Indonesia
- Sumber:
- Dikutip dari Buku “Syiah Menurut Syiah”
Buku “Syiah Menurut Syiah”Buku “Syiah Menurut Syiah”Bukankah ini tuduhan dan penghinaan terhadap ‘Aisyah dan Rasulullah? Kalau memang mereka mengklaim bahwa dirinya adalah pembela kehormatan istri-istri Nabi Saw, mengapa tidak menyanggah pernyataan yang terdapat dalam kitab Minhâj Al-Sunnah itu? Ataukah memang mungkin mereka sudah menganggap Ibnu Taimiyah lebih adil daripada sahabat Nabi Saw yang semua ucapannya harus selalu didengar dan diikuti?
Pandangan Ulama Mazhab Ahlulbait terhadap Aisyah (1)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Tim Penulis Ahlulbait Indonesia
- Sumber:
- Buku “Syiah Menurut Syiah”
Sekali pun terdapat riwayat yang menjurus kepada ucapan tidak senonoh yang ditujukan kepada istri Nabi yang dikarang oleh beberapa individu dari mazhab Ahlul Bait, namun bukanlah berarti bahwa pendapat dan pandangan tersebut merupakan pandangan dan keyakinan resmi dari mazhab Ahlul Bait, sebagaimana telah dijelaskan oleh ulama-ulama besar lainnya dari mazhab ini. Sebagai contoh adalah apa yang ditegaskan oleh ulama besar Syiah abad ini Sayyid Imam Ali Khamenei, yang mengatakan dengan tegas bahwa haram hukumnya mencela simbol-simbol Ahlusunah wal Jamaah, terutama sahabat dan istri-istri Nabi.
Keunggulan Pribadi Sayyidah Zainab
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Ummu Aliyan
Melalui Ilmu Psikologi, kita mengetahui bahwa ada tiga dimensi yang akan berpengaruh dalam membentuk kepribadian seseorang: keturunan, pendidikan, dan lingkungan. Sayyidah Zainab as mempunyai kepribadian yang utuh karena beliau adalah buah dari keluarga nubuwah dan imamah. Kakeknya adalah nabi pamungkas zaman, Imam Ali As adalah ayahnya dan Ibunya adalah penghulu para wanita di segala zaman.
Pemikiran Tinggi Sayyidah Zainab
- Dipublikasi pada
Sayyidah Zainab as juga mewarisi ketinggian ilmu dan kemuliaan akhlak ayahnya, Imam Ali as. Di usia dewasa, beliau dikenal dengan julukan Aqilah Bani Hasyim karena kecerdasannya. Beliau adalah seorang wanita pintar dan memiliki pemahaman bak samudera.