Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Rasulullah & Ahlulbait

Hadis Itrah dalam Kitab-Kitab Ahlus Sunah (4)

Hadis Itrah dalam Kitab-Kitab Ahlus Sunah (4)

“ Sesungguhnya Aku Tinggalkan di Tengah Kalian Kitabullah dan Sunnahku “ Yang pertama kali menyebutkan Hadis ini adalah Mâlik dalam kitab Muwaththa’, namun riwayatnya mursal dan tanpa sanad. Setelahnya, al Thabari dalam kitab Tarikh-nya yang juga mursal. Benar, Abu Syekh menyebut sanadnya dalam kitab Thabaqât al Muhadditsîn bi Ashbahân.

Baca Yang lain

Hadis Itrah dalam Kitab-Kitab Ahlus Sunah (3)

Hadis Itrah dalam Kitab-Kitab Ahlus Sunah (3) “ Sesungguhnya Aku Tinggalkan di Tengah Kalian Kitabullah dan Sunnahku “ Yang pertama kali menyebutkan Hadis ini adalah Mâlik dalam kitab Muwaththa’, namun riwayatnya mursal dan tanpa sanad. Setelahnya, al Thabari dalam kitab Tarikh-nya yang juga mursal. Benar, Abu Syekh menyebut sanadnya dalam kitab Thabaqât al Muhadditsîn bi Ashbahân.

Baca Yang lain

Hadis Itrah dalam Kitab-Kitab Ahlus Sunah (2)

Hadis Itrah dalam Kitab-Kitab Ahlus Sunah (2) “ Sesungguhnya Aku Tinggalkan di Tengah Kalian Kitabullah dan Sunnahku “ Yang pertama kali menyebutkan Hadis ini adalah Mâlik dalam kitab Muwaththa’, namun riwayatnya mursal dan tanpa sanad. Setelahnya, al Thabari dalam kitab Tarikh-nya yang juga mursal. Benar, Abu Syekh menyebut sanadnya dalam kitab Thabaqât al Muhadditsîn bi Ashbahân.

Baca Yang lain

Hadis Itrah dalam Kitab-Kitab Ahlus Sunah(1)

Hadis Itrah dalam Kitab-Kitab Ahlus Sunah(1)  “ Sesungguhnya Aku Tinggalkan di Tengah Kalian Kitabullah dan Sunnahku “ Yang pertama kali menyebutkan Hadis ini adalah Mâlik dalam kitab Muwaththa’, namun riwayatnya mursal dan tanpa sanad. Setelahnya, al Thabari dalam kitab Tarikh-nya yang juga mursal. Benar, Abu Syekh menyebut sanadnya dalam kitab Thabaqât al Muhadditsîn bi Ashbahân.

Baca Yang lain

Hadis Itrah dalam Kitab-Kitab Ahlus Sunah

Hadis Itrah dalam Kitab-Kitab Ahlus Sunah Yang pertama kali menyebutkan Hadis ini adalah Mâlik dalam kitab Muwaththa’, namun riwayatnya mursal dan tanpa sanad. Setelahnya, al Thabari dalam kitab Tarikh-nya yang juga mursal. Benar, Abu Syekh menyebut sanadnya dalam kitab Thabaqât al Muhadditsîn bi Ashbahân.

Baca Yang lain

Sayidah Maksumah, Karimah Ahlul Bait

Sayidah Maksumah, Karimah Ahlul Bait Sayidah Maksumah sepanjang sejarah dikenal luas di kalangan pencinta Ahlul Bait Rasulullah Saw. Hingga kini, makamnya diziarahi para  pecinta Ahlul Bait yang datang dari seluruh penjuru dunia. Berkat keberadaan Sayidah Fatimah, Qom menjadi kota penting di dunia. Di kota suci ini berdiri pusat pendidikan agama Islam Syiah terbesar di dunia, sekaligus pusat penyebaran ajaran Islam. Aura spiritualitas yang dipancarkan makam suci Sayidah Fatimah memberikan pencerahan intelektual bagi para ulama, dan berkah bagi masyarakat luas. Sepanjang sejarah, kota Qom telah melahirkan para ulama terkemuka.

Baca Yang lain

Sejak kapan haram (makam suci) Sayidah Maksumah dibangun?(2)

Sejak kapan haram (makam suci) Sayidah Maksumah dibangun?(2) Shahn itu memiliki empat beranda: utara, selatan, timur dan barat. Beranda utara adalah pintu masuk Maidan Astana, beranda selatan adalah pintu masuk dari arah kiblat, beranda timur adalah pintu masuk dari jalan Eram, dan beranda barat adalah beranda astana. Setiap beranda dihiasi dengan karya-karya seni yang luar biasa indah dan dibangun dengan arsitektur khas. Shahn ini adalah karya Mirzsa Ali Asgharkhan Shadr A'dzam yang dibangun pada tahun 1295 H. yang bertepatan dengan tahun 1924 H.

Baca Yang lain

Sejak kapan haram (makam suci) Sayidah Maksumah dibangun?(1)

Sejak kapan haram (makam suci) Sayidah Maksumah dibangun?(1) Mausoleum terus menerus diperbaiki dan direnovasi, yang akhirnya pada tahun 1989 M. mausoleum dirubah secara total dengan yang baru dengan menggunakan inovasi dan teknologi saat itu. Perbaikan terakhir yang dilakukan terhadap mausoleum tersebut dilakukan pada tahun 2001 M.

Baca Yang lain

Sayyidah Fathimah Maksumah (Bagian 1): Napak Tilas Kehidupan Sayidah Fathimah Maksumah, Putri Imam Musa Al-Kadzim a.s.

Sayyidah Fathimah Maksumah (Bagian 1): Napak Tilas Kehidupan Sayidah Fathimah Maksumah, Putri Imam Musa Al-Kadzim a.s. Dalam riwayat tersebut dengan jelas telah menggambarkan kapasitas intelektual dan keilmuan Sayidah Fathimah Maksumah a.s. yang pada saat itu masih gadis kecil usia enam tahun. Beliau telah menjawab dengan benar semua pertanyaan para pengikut Syiah yang ingin disampaikan kepada ayahandanya, Imam Musa al-Kadzim a.s. Karena keagungan tersebut Imam Musa al-Kadzim a.s. mengucapakan, “Ayahmu sebagai tebusanmu.” Sebanyak tiga kali. Ungkapan luar biasa ini tidak begitu saja diucapkan melainkan untuk sesuai hal yang luar biasa dan layak jiwa sebagai tebusannya.

Baca Yang lain

Inilah Sosok Karimah Ahlul Bait, Sayidah Maksumah as

Inilah Sosok Karimah Ahlul Bait, Sayidah Maksumah as Kedatangan Sayidah Maksumah telah mengubah keadaan kota Qom dalam waktu singkat. Kedatangan Ahlul Bait Nabi menorehkan sejarah baru bagi kota ini. Orang-orang dari jauh dan dekat mengunjungi kota ini untuk bertemu dengan Ahlul Bait Rasulullah. Kedatangan wanita agung ini memberikan berkah tersendiri bagi kota Qom.

Baca Yang lain

Fathimah Maksumah, Wanita Teladan Kesetiaan

Fathimah Maksumah, Wanita Teladan Kesetiaan Di antara putra-putri Imam Musa Kazhim a.s., selain Imam Ali Ridha a.s., tak ada yang lebih mulia dan terhormat kecuali Sayidah Fathimah Maksumah, ia lahir di Madinah pada 1 Zulkaidah 173 H/790 M. Fathimah Maksumah berhasil meraih kemuliaan dan keunggulan karena memiliki pengetahuan, intelektualitas, kebersihan hati, dan kesalehan, bukan karena dia putri seorang imam semata. Status putri atau saudara kandung Imam tidak menjamin atau menjadi standar bagi kemuliaan dan keunggulan seseorang.

Baca Yang lain

Sayidah Khadijah; Wanita Mulia yang Dirindukan Surga & Kesayangan Allah SWT

Sayidah Khadijah; Wanita Mulia yang Dirindukan Surga & Kesayangan Allah SWT “Wahai Muhammad, sesungguhnya kafan Khadijah dari kami karena dia telah menggunakan hartanya di jalan kami. Maka datanglah Jibril dengan membawa kafan seraya berkata, “Wahai Rasulullah, ini adalah kafan Khadijah yang berasal dari kafan surga yang telah dihadiahkan Allah SWT kepadanya.”

Baca Yang lain

Kedekatan Imam Ali dengan Rasulullah saw

Kedekatan Imam Ali dengan Rasulullah saw Salah satu khutbah Imam Ali as, yang terdapat dalam Nahjul Balaghah ialah yang dikenal dengan “Syiqsyiqiyah”. Artinya, sebagaimana ucapan beliau setelah menyampaikan khutbah ini, kepada Ibnu Abbas: تلك شقشقة هدرت ثم قرت; “Hal itu seperti uap dengusan unta yang menyembur keluar tetapi (kemudian) mereda.” Ayatullah Syaikh Makarim Syirazi dalam “Peyame Emam”, kitabnya yang memberi syarah atas Nahjul Balaghah, menjelaskan bahwa kalimat tersebut dalam bahasa Persia dikatakan: “Ialah kobaran api yang menjilat-jilat lalu meredam”.

Baca Yang lain

Khadijah, Teladan Pengorbanan dan Kedermawanan Perempuan

Khadijah, Teladan Pengorbanan dan Kedermawanan Perempuan Wafatnya Sayidah Khadijah begitu mempengaruhi beliau, sehingga tahun itu disebut sebagai "tahun kesedihan" (Am al-Huzn). Ketika Sayidah Khadijah as wafat, Nabi Muhammad Saw menangis. Nabi mengusap air matanya yang bercucuran dengan kedua tangannya ketika memakamkan isteri tercintanya itu. Pada waktu itu beliau berkata, "Tidak ada yang dapat menyamai Khadijah. Ketika semua mendustakanku, ia membenarkanku. Ia menjadi penolongku dalam mendakwahkan agama Allah Swt dan dengan hartanya, ia membantuku."

Baca Yang lain

Inilah Ksatria Padang Karbala, Abul Fadhl Abbas

Inilah Ksatria Padang Karbala, Abul Fadhl Abbas Ketika Imam Ali as gugur syahid, Abbas membuat perjanjian dengan ayahnya untuk menemani dan mendukung saudara-saudaranya. Selama hidupnya dia tidak pernah melangkah lebih dari mereka. Selama masa Imam Hasan as dan berdamai dengan Muawiyah, Abbas menerapkan prinsip kepatuhan tanpa syarat kepada Imam yang benar dan berdiri di belakang saudaranya. Dalam keadaan yang tidak menguntungkan itu, kita bahkan tidak menemukan satu hal pun dalam sejarah bahwa dia, terlepas dari kinerja beberapa sahabat, menyapa Imamnya untuk kebajikan dan nasihat. Setelah kembalinya Imam HAsan as ke Madinah, Abbas, bersama dengan Imam, membantu mereka yang membutuhkan dan membagi hadiah saudaranya di antara orang-orang miskin. Pada masa itulah ia dijuluki "Bab al-Hawaij" atau pintu bagi mereka yang membutuhkan dan di periode ini digunakan untuk melindungi masyarakat miskin.

Baca Yang lain

Sayidah Zainab, Teladan Keberanian dan Ketegaran

Sayidah Zainab, Teladan Keberanian dan Ketegaran Di Madinah, Sayidah Zainab dengan senjata ilmu pengetahuannya, mengadakan pertemuan tentang tafsir al-Quran hadits, fiqh dan lainnya, dan membimbing masyarakat lebih dekat dengan iman, takwa dan kemanusiaan. Ia menjadi utusan perlawanan saudaranya. Dalam keadaan yang paling sulit, ia membela keponakannya Imam Sajjad dan keluarga Imam Husein yang telah mengambil langkah-langkah untuk melindungi agama dan umat Islam. Keberanian dan ketegarannya menjadi model dalam sejarah Islam.  

Baca Yang lain

Sayidah Maksumah, Karimah Ahlul Bait

Sayidah Maksumah, Karimah Ahlul Bait Sayidah Maksumah sepanjang sejarah dikenal luas di kalangan pencinta Ahlul Bait Rasulullah Saw. Hingga kini, makamnya diziarahi para  pecinta Ahlul Bait yang datang dari seluruh penjuru dunia. Berkat keberadaan Sayidah Fatimah, Qom menjadi kota penting di dunia. Di kota suci ini berdiri pusat pendidikan agama Islam Syiah terbesar di dunia, sekaligus pusat penyebaran ajaran Islam.

Baca Yang lain

Teks Lengkap Khutbah Sayidah Zainab di Istana Yazid (Bagian 2)

Teks Lengkap Khutbah Sayidah Zainab di Istana Yazid (Bagian 2) Lalu diberikanlah kepada mereka sebuah rumah besar di daerah pemukiman di Damaskus. Di sinilah Sayidah Zainab untuk pertama kalinya mengadakan majelis duka bagi Imam Husain a.s. Para wanita dari suku Quraisy dan Bani Hasyim datang dengan pakaian serba hitam sembari menangis pilu. Imam Ali Zainal Abidin a.s. duduk sambal menceritakan pada para wanita Syria tentang apa yang menimpa dirinya dan rombongannya.

Baca Yang lain

Teks Lengkap Khutbah Sayidah Zainab di Istana Yazid (Bagian 1)

Teks Lengkap Khutbah Sayidah Zainab di Istana Yazid (Bagian 1) Wahai Yazid, aku berbicara kepadamu untuk memperingatkanmu akan azab pedih yang akan menimpamu. Karena itu, semestinya engkau bersedih karena engkau menjadi salah seorang dari mereka yang hatinya keras, jiwanya menentang, tubuhnya sibuk dengan menentang Allah; dan mereka pun berada dalam kutukan Rasulullah. Engkau juga termasuk di antara mereka yang hatinya  dijadikan sebagai tempat tinggal dan berkembangbiaknya setan.

Baca Yang lain

Ruqoyyah, Balita Alhusain Di Karbala

Ruqoyyah, Balita Alhusain Di Karbala Disaat dhuhur tiba, seperti biasa Ruqoyyah membeberkan sajadah dan menunggu ayahnya datang untuk solat. Sajadah itu disiapkan didalam tenda tempat kafilah Alhusain bermalam sejak malam ketiga bulan Muharram. Ruqoyyah kecil duduk di atas sajadah itu sambil menanti ayahnya. Waktu berlalu namun Alhusain tak kunjung datang. Hati putri Alhusain ini mulai cemas dalam penantian.

Baca Yang lain