Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Imam Shadiq as

Revolusi Kultural Imam Shadiq as; Guru para Imam Mazhab

Revolusi Kultural Imam Shadiq as; Guru para Imam Mazhab

Imam Ja’far as dilahirkan pada 17 Rabiul Awal 83 H di kota Madinah. Ayah beliau adalah Imam Muhammad Al-Baqir as. Era Imam Shadiq as merupakan masa yang penuh dengan peristiwa penting dalam sejarah Islam. Sebab proses peralihan kekuasaan dari dinasti Umayah ke dinasti Abbasiyah di masa itu menyisakan beragam dampak sosial dan politik. Di sisi lain, masyarakat muslim di zaman itu berhadapan langsung dengan perkembangan pelbagai bentuk ideologi dan aliran teologi dan filsafat. Atmosfer kebangkitan ilmiah terasa sangat kental sekali yang dibarengi dengan maraknya penyebaran dan penerjemahan pemikiran filsafat dan teologi dari dunia luar, seperti Yunani dan Persia.

Baca Yang lain

Imam Shadiq as dan Perjuangan Mempersatukan Umat (2)

Imam Shadiq as dan Perjuangan Mempersatukan Umat (2) Dalam pandangan Imam Shadiq as pondasi kuat persatuan Muslim adalah itikad baik dan berbuat baik serta saling membantu. Mengharapkan terwujudnya sebuah umat yang kuat dan terorganisir tanpa infrastruktur moral yang kokoh hanya sekedar penantian sia-sia. Akar perpecahan dan kelemahan masyarakat Muslim harus dilihat dari moralitas umat Islam sendiri.

Baca Yang lain

Imam Shadiq as dan Perjuangan Mempersatukan Umat (1)

Imam Shadiq as dan Perjuangan Mempersatukan Umat (1) Imam Ja'far Shadiq menilai perpecahan sebagai faktor ketergelinciran Islam dan peluang bagi musuh-musuh Islam. Beliau selalu menekankan kasih sayang dan persaudaraan dengan sesama Muslim, dan kepada salah seorang sahabatnya, Imam mengatakan, "Sampaikan salam kami kepada para pengikut kami, katakan kepada mereka bahwa Allah Swt akan melimpahkan rahat kepada hamba-Nya yang menyeru kepada persatuan."

Baca Yang lain

Sumber Pengetahuan dalam Perspektif Imam Jafar Shadiq as (2)

Sumber Pengetahuan dalam Perspektif Imam Jafar Shadiq as (2) Salah satu sumber lainnya untuk memperoleh ilmu pengetahuan adalah akal dan kekuatan berpikir manusia. Untuk mencapai sebuah ilmu, manusia membutuhkan proses analisa, dan analisa itu sendiri adalah pekerjaan akal. Akal adalah alat untuk memahami sesuatu hal. Dengan demikian kemajuan masyarakat dan individu tentunya tidak terlepas dari pemanfaatan dari kemampuan akal dan pikiran.

Baca Yang lain

Sumber Pengetahuan dalam Perspektif Imam Jafar Shadiq as (1)

Sumber Pengetahuan dalam Perspektif Imam Jafar Shadiq as (1) Imam Jafar Shadiq as adalah cucu Rasulullah Saw generasi kelima. Ia dikenal sebagai salah satu imam yang menghidupkan dan membangkitkan kembali ajaran-ajaran murni kakeknya. Hingga usia 12 tahun, Imam Shadiq as diasuh oleh kakek beliau, Imam Sajjad as, dan kemudian berada di bawah bimbingan ayah beliau, Imam Muhammad Baqir as selama 19 tahun kemudian.

Baca Yang lain

Maha Guru Ahlusunnah

Maha Guru Ahlusunnah Ringkasnya, setelah memahami jalinan historis Syiah dan Sunni melalui kontribusi dan jasa besar Imam Shadiq, maha guru para pendiri empat mazhab yang diagungkan Ahlussunnah, bila seseorang mendiskreditkan Syiah seraya menganggap mazhab Ahlussunnah sebagai satu-satunya yang merepresentasi Islam bisa dianggap linglung sejarah dan bukan sunni sejati.

Baca Yang lain

Perjuangan Imam Shadiq as Mempersatukan Umat Islam (2)

Perjuangan Imam Shadiq as Mempersatukan Umat Islam (2) Abu Hanifah, pemimpin mazhab Hanafi hadir di kelas-kelas Imam Shadiq selama dua tahun. Terkait hal ini, ia berkata, “Kalau bukan karena dua tahun [menimba ilmu dari Imam Shadiq], maka Nu`man (Abu Hanifah) telah celaka.” Sementara itu, Malik bin Anas, pemimpin mazhab Maliki mengenai Imam Shadiq berkata, “Belum ada mata yang melihat dan belum ada telinga yang mendengar serta belum ada manusia yang hadir dalam hati, yang lebih baik dari Imam Ja’far Shadiq dari sisi keutamaan, ilmu, ibadah, wara` dan ketakwaannya.”

Baca Yang lain

Perjuangan Imam Shadiq as Mempersatukan Umat Islam (1)

Perjuangan Imam Shadiq as Mempersatukan Umat Islam (1) Bersamaan dengan peringatan hari kelahiran Rasulullah Saw, pada tanggal 17 Rabiul Awal, keluarga besar risalah dan nubuwah, menyambut kelahiran manusia yang akan melanjutkan perjuangan risalah yang dibawa oleh Nabi Muhammad Saw. Dia akan menerangi dunia dengan cahaya, keilmuan dan pengetahuan, serta akan memberikan perubahan besar di dunia ilmu pengetahuan dan spiritual. Dia tidak lain adalah Jafar bin Muhammad yang dijuluki as-Shadiq as, matahari imamah keenam Ahlul Bait Nabi as.

Baca Yang lain

Apakah Imam Shadiq As memiliki guru dari kalangan Ahlusunnah ?

Apakah Imam Shadiq As memiliki guru dari kalangan Ahlusunnah ? Pertanyaan Saya pernah mendapatkan pada salah satu site Ahlusunnah yang memuji dan menyanjung Imam Shadiq dengan menyebutnya sebagai Ja’far bin Muhammad. Mereka menyertakan biografi Imam Shadiq dan menyebutkan beberapa orang guru Imam Ja’far Shadiq dalam ilmu Fikih dan Ushul. Tolong Anda jawab kebenaran informasi ini, apakah memang demikian adanya. Apakah benar Imam Shadiq As pernah belajar pada seorang guru dari kalangan Ahlusunnah. Terima kasih.

Baca Yang lain

Persatuan Islam dalam Perspektif Imam Shadiq(2)

Persatuan Islam dalam Perspektif Imam Shadiq(2) Abu Hanifah, pemimpin mazhab Hanafi hadir di kelas-kelas Imam Shadiq selama dua tahun. Terkait hal ini, ia berkata, "Kalau bukan karena dua tahun [menimba ilmu dari Imam shadiq], maka Nu`man (Abu Hanifah) telah celaka." Malik bin Anas, pemimpin mazhab Maliki mengenai Imam Shadiq berkata, "Belum ada mata yang melihat dan belum ada telinga yang mendengar serta belum ada manusia yang hadir dalam hati, yang lebih baik dari Imam Jafar Shadiq dari sisi keutamaan, ilmu, ibadah, wara` dan ketakwaannya."  

Baca Yang lain

Persatuan Islam dalam Perspektif Imam Shadiq(1)

Persatuan Islam dalam Perspektif Imam Shadiq(1) Dalam pandangan Imam Shadiq fondasi kuat dari persatuan Muslim adalah itikad baik dan berbuat baik serta saling membantu. Mengharapkan terwujudnya sebuah umat yang kuat dan terorganisir tanpa infrastruktur moral yang kokoh hanya sekedar penantian sia-sia. Akar perpecahan dan kelemahan masyarakat Muslim harus dilihat dari moralitas umat Islam sendiri.

Baca Yang lain

Imam Shadiq as, Sang Pemimpin Ilmu Pengetahuan telah Pergi

Imam Shadiq as, Sang Pemimpin Ilmu Pengetahuan telah Pergi Pribadi luar biasa dengan sifat kemanusiaan yang sempurna serta keilmuwan yang luas membuat Imam Shadiq as begitu terkenal dan sangat berpengaruh di tengah masyarakat. Oleh karenanya, para penguasa taghut Abbasiah begitu membenci beliau. Sedemikian benci, sampai mereka memutuskan untuk membunuh beliau dan untuk itu mereka meracuni beliau. Baqi' adalah tanah yang penuh berkah, dimana banyak manusia suci yang dimakamkan di sana, kuburan suci dari manusia tinggi dan pemberi petunjuk.

Baca Yang lain

Keharuman Perilaku dan Kecemerlangan Sejarah Imam Ja’far Shadiq a.s.

Keharuman Perilaku dan Kecemerlangan Sejarah Imam Ja’far Shadiq a.s. Oleh sebab itulah Imam a.s. melarang penyelesaian perkara dengan mengadu kepada para hakim yang tidak adil. Beliau berkata yang tercatat dalam Kitab  al-Kafi, jil.7, hal.114, hadis ke-2: “Siapa pun yang sedang bersengketa dengan saudaranya dalam suatu hak, lalu dia mengajaknya kepada seseorang antara kalian untuk memutuskan perkara, akan tetapi dia tidak mau kecuali mengadukan masalah ini kepada mereka, maka dia sama kedudukannya dengan mereka yang disebutkan dalam firman Allah Swt, ‘Tidakkah kau melihat orang-orang yang mengaku bahwa mereka beriman kepada yang telah diturunkan kepadamu dan kepada yang telah diturunkan sebelummu, tapi mereka ingin berhukum kepada taghut, padahal mereka telah diperintahkan untuk mengingkarinya [QS. al-Nisa: 60].”

Baca Yang lain

Imam Shadiq as dan Perjuangan Mempersatukan Umat(3)

Imam Shadiq as dan Perjuangan Mempersatukan Umat(3) Dalam pandangan Imam Shadiq as pondasi kuat persatuan Muslim adalah itikad baik dan berbuat baik serta saling membantu. Mengharapkan terwujudnya sebuah umat yang kuat dan terorganisir tanpa infrastruktur moral yang kokoh hanya sekedar penantian sia-sia. Akar perpecahan dan kelemahan masyarakat Muslim harus dilihat dari moralitas umat Islam sendiri.

Baca Yang lain

Imam Shadiq as dan Perjuangan Mempersatukan Umat(2)

Imam Shadiq as dan Perjuangan Mempersatukan Umat(2) Berbagai kitab sejarah baik dari kalangan Sunni maupun Syiah menjelaskan dialog dan perdebatan ilmiah yang diikuti oleh Imam Shadiq. Menariknya, seluruh perdebatan tersebut tidak berujung debat kusir, apalagi pertengkaran. Imam Shadiq kepada para pengikutnya menekankan prinsip akhlak mulia di berbagai bidang, termasuk ketika berdialog. Beliau sangat menjunjung tinggi pesan al-Quran dalam berdialog untuk menggunakan cara yang baik, atau al-Jidal Ahsan.

Baca Yang lain

Imam Shadiq as dan Perjuangan Mempersatukan Umat

Imam Shadiq as dan Perjuangan Mempersatukan Umat Imam Ja'far Shadiq menilai perpecahan sebagai faktor ketergelinciran Islam dan peluang bagi musuh-musuh Islam. Beliau selalu menekankan kasih sayang dan persaudaraan dengan sesama Muslim, dan kepada salah seorang sahabatnya, Imam mengatakan, "Sampaikan salam kami kepada para pengikut kami, katakan kepada mereka bahwa Allah Swt akan melimpahkan rahat kepada hamba-Nya yang menyeru kepada persatuan."

Baca Yang lain

Mengapa Imam Shadiq disebut dengan Pemimpin Mazhab Syiah

Mengapa Imam Shadiq disebut dengan Pemimpin Mazhab Syiah Sebagai penutup, penyebutan mazhab Syiah lengkapnya adalah mazhab Syiah Imamiyah (12 Imam) sebagai penyebutan mengacu pada pilihan teologisnya. Adapun mazhab Ja’fari menekankan pada sisi fikihnya karena kebanyakan penyebaran ajaran-ajaran praktis (fikih) dilakukan oleh Imam Ja’far Shadiq As.

Baca Yang lain

Mencari Ketenangan Hidup dalam Bimbingan Imam Shadiq as

Mencari Ketenangan Hidup dalam Bimbingan Imam Shadiq as Pada tanggal 25 Syawal 148 H. Imam syahid karena diracun oleh Gubernur Madinah atas perintah Mansur. Shalat jenazah dilakukan oleh putra Imam, Musa Kazhim, Imam Ketujuh, dan jasadnya dikebumikan di pemakaman Jannatul Baqi Madinah. Salam padamu Wahai Aba Abdillah…..

Baca Yang lain

HADITS Wasiat Imam Ja’far Shadiq As Dalam Bersosialisasi

HADITS Wasiat Imam Ja’far Shadiq As Dalam Bersosialisasi Wasiat-wasiat Imam Shadiq as ini sangat sesuai dengan QS. Ar-Ra’d [13]: 28-29: “(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. Orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka kebahagiaan dan tempat kembali yang baik.”

Baca Yang lain

Wasiat Imam Ja’far Shadiq as dalam Interaksi Sosial dan Vertikal

Wasiat Imam Ja’far Shadiq as dalam Interaksi Sosial dan Vertikal Menyangkut hak-hak saudara seagama, Imam Shadiq as mewasiatkan kepada Abdullah bin Jundub supaya tidak meremehkan permasalahan sosial dan memenuhi kebutuhan orang lain, sebagaimana juga tidak melupakan permasalahan ibadah.

Baca Yang lain