Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Imam Mahdi ajf

Sanggahan atas Pendapat yang Menyatakan Imam Hasan Askari Tidak Memiliki Anak (2)

Sanggahan atas Pendapat yang Menyatakan Imam Hasan Askari Tidak Memiliki Anak (2)

Sampai dengan saat ini kita telah sanggah apa-apa yang telah dikatakan oleh Ibnu Taymiyah perihal Imam Hasan Askari yang tidak memiliki anak atau keturunan. Dan sebaliknya, kenyataannya banyak dari ulama Ahlussunnah mencatat kelahiran Imam Mahdi yang ayahnya adalah Imam Hasan Askari, sebagaimana hal tersebut telah kita sampaikan pada seri-seri sebelumnya, dan salah satunya seperti yang dinyatakan oleh Al-Mas’udi.

Baca Yang lain

Pernyataan Ulama Sunni Bantah Pandangan Ibn Taymiah Soal Keturunan Imam Hasan Askari

Pernyataan Ulama Sunni Bantah Pandangan Ibn Taymiah Soal Keturunan Imam Hasan Askari Muhammad (Imam Mahdi)  bin Hasan Khalis (Imam Hasan Askari), bin Ali Al-Mutawakkil, bin Muhammad Al-Qani’, bin Ali Ar-Ridho, bin Musa Al-Kadzim, bin Ja’far As-Shadiq, bin Muhammad Al-Baqir, bin Ali Zainal Abidin, bin Husain Az-Zaki bin Ali Al-Murtadho, Amirul Mukminin bin Abi Thalib

Baca Yang lain

Sanggahan atas Ibn Taimiah yang Menolak Adanya Keturunan Imam Al-Hasan Al-Askari

Sanggahan atas Ibn Taimiah yang Menolak Adanya Keturunan Imam Al-Hasan Al-Askari Ibn Taimiah dalam kitabnya telah melakukan kesalahan besar dengan menyebutkan satu catatan sejarah yang tidak pernah ada, sedangkan  peneliti kitab tersebut dengan mengajukan data yang tidak berkaitan dengan pembahasan yang sedang dipermasalahkan.

Baca Yang lain

Sanggahan atas Pendapat yang Menyatakan Imam Hasan Askari Tidak Memiliki Anak

Sanggahan atas Pendapat yang Menyatakan Imam Hasan Askari Tidak Memiliki Anak Selain itu, kitab Shilatu Tarikh At-Thabari tidak ditulis oleh At-Thabari sendiri, melainkan oleh orang Majhul yang bernama ‘Arib bin Sa’ad Al-Qurthubi. Sehingga hal tersebut tidak sesuai seperti yang diklaim oleh Ibnu Taymiyah yang menyebut nama Muhammad bin Jarir At-Thabari.

Baca Yang lain

Al-Mahdi As adalah Keturunan Al-Hasanain (Imam Hasan dan Imam Husein) As

Al-Mahdi As adalah Keturunan Al-Hasanain (Imam Hasan dan Imam Husein) As Dari pernyataan di atas, tentu terdapat banyak hal yang perlu dipertanyakan serta menjadi bahan catatan, diantaranya adalah terdapat beberapa spekulasi, dan yang paling jelas adalah keterkaitan kasus yang terjadi pada al-Hasan dan al-Husein dengan Ishak dan Ismail, yang mana persoalan ini merambat pada urusan kriteria pemilihan Allah Swt terhadap wali atau imam nya, yang seolah-olah hal tersebut diukur berdasarkan ajang keseteraan dengan terjadinya pergiliran keterpilihan sebagai nabi atau imam dari sisi-Nya Swt.

Baca Yang lain

Sanggahan atas Pendapat yang Menyatakan Imam Mahdi Keturunan Nabi Saw dari Jalur Imam Hasan As (2)

Sanggahan atas Pendapat yang Menyatakan Imam Mahdi Keturunan Nabi Saw dari Jalur Imam Hasan As (2) Jadi, disamping riwayat Abu daud dinilai dhaif sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, riwayat tersebut juga bertentangan dengan riwayat-riwayat lainnya (dalam literatur Ahlussunnah) yang menyebutkan bahwa Imam Mahdi berasal dari garis keturunan Imam Husain As.

Baca Yang lain

Ibn Hajar Tegaskan Hadis Tsaqalain Bukti Adanya Al-Mahdi

Ibn Hajar Tegaskan Hadis Tsaqalain Bukti Adanya Al-Mahdi Ibnu Hajar berkata, “Di dalam hadis-hadis yang di dalamnya terdapat sebuah anjuran untuk berpegang teguh pada Ahlulbait Nabi, mengisyaratkan akan adanya kesinambungan dari mereka untuk berpegang teguh pada mereka  hingga hari kiamat, sebagaimana di dalam al-Quran, mereka adalah pelindung di muka bumi ini, sebagaimana telah datang kabar (hadis) di dalam riwayat: di setiap kaumku  terdapat kelompok yang adil dari keluargaku.”

Baca Yang lain

Imam Mahdi As Keturunan Nabi Saw dari Jalur Imam Hasan As dan Imam Husain As

Imam Mahdi As Keturunan Nabi Saw dari Jalur Imam Hasan As dan Imam Husain As Ketika pada ayat di atas Nabi Isa As dihubungkan kepada para nabi agung terdahulu seperti Ishaq, Ya’qub dan Ibrahim, padahal hubungan tersebut hanya melalui jalur ibu, maka tidak salah juga jika kemudian Imam Mahdi As disebut sebagai keturunan Rasulullah melalui jalur Imam Hasan As.

Baca Yang lain

Sanggahan atas Pendapat yang Menyatakan Imam Mahdi Keturunan Nabi Saw dari Jalur Imam Hasan As

Sanggahan atas Pendapat yang Menyatakan Imam Mahdi Keturunan Nabi Saw dari Jalur Imam Hasan As Harun bin al-Mugirah merupakan tingkatan (thabaqah) ke sembilan para perawi sementara Abu Daud merupakan tingkatan ke sebelas.oleh karena itu di dalam sanad hadits tersebut ada rawi yang tidak disebutkan.

Baca Yang lain

Hubungan Hadis Dua Belas Khalifah, Tsaqalain dan keberadaan Imam Mahdi As

Hubungan Hadis Dua Belas Khalifah, Tsaqalain dan keberadaan Imam Mahdi As Jika konsep ini kita tolak, dengan artian bahwa kita meyakini Imam Mahdi belum lahir, maka kita mesti siap dengan konsekuensi adanya kekosongan khalifah, dan itu bertentangan dengan banyak riwayat yang mengatakan mereka harus senantiasa ada sebagaimana al-Quran selau tetap ada di tengah-tengah umat.

Baca Yang lain

Imam Mahdi Masuk dalam Hadis 12 Khilafah

Imam Mahdi Masuk dalam Hadis 12 Khilafah Satu poin penting dari pernyataan diatas ialah Imam Mahdi termasuk dalam dua belas Khalifah yang disebutkan dalam hadis tersebut. Dan itu sama seperti keyakinan Mazhab Syiah yang meyakini Imam Mahdi sebagai Imam ke dua belas.

Baca Yang lain

Hadis Tsaqalain dan Kaitannya dengan Imam Mahdi

Hadis Tsaqalain dan Kaitannya dengan Imam Mahdi Dari hadis ini bisa difahami akan adanya seseorang dari Ahlulbait dan Itrah suci yang menjadi pegangan di setiap zaman hingga hari akhir, sehingga anjuran tersebut terarah (pada berpegang teguh padanya), sebagaimana dengan Al-quran juga, maka dari itu mereka merupakan penjaga untuk penduduk bumi, jika mereka pergi (lenyap), maka penduduk bumipun pergi (lenyap).

Baca Yang lain

Bantahan Terhadap Pandangan Rasyid Ridha Seputar Riwayat Imam Mahhdi

Bantahan Terhadap Pandangan Rasyid Ridha Seputar Riwayat Imam Mahhdi Di dalam riwayat ini disebutkan adanya sosok seorang imam bagi kaum muslimin yang hidup pada saat Isa Ibn Maryam turun. Sekalipun di dalam riwayat ini tidak disebutkan nama imam tersebut secara gamblang, namun dapat dipahami bahwa sosok tersebut adalah Imam Mahdi As bukan yang lain.

Baca Yang lain

Syubhat dari Muhammad Rasyid Mengenai Hadis-hadis Al-Mahdi

Syubhat dari Muhammad Rasyid Mengenai Hadis-hadis Al-Mahdi Untuk menjawab syubhat tersebut cukuplah kita katakan bahwa anggaplah diantara hadis-hadis tersebut memiliki kekuatan yang sama sehingga bisa terjadi kontradiksi, namun perbedaan-perbedaan karakteristik Imam Mahdi yang disebutkan dalam hadis-hadis tersebut tidak menjadi kontradiksi akan keyakinan terhadap kemunculan Imam Mahdi. Keyakinan terhadap sang juru selamat berdasarkan banyaknya hadis-hadis yang menceritakannya tidak akan gugur hanya karena adanya perbedaan karakteristik Imam Mahdi dalam hadis-hadis tersebut.

Baca Yang lain

Ibnu Khaldun dan Hadis-Hadis Mahdawiyah

Ibnu Khaldun dan Hadis-Hadis Mahdawiyah sebagaimana yang telah kami sampaikan dalam seri-seri sebelumnya bahwa Hadis Al-Mahdi telah mencapai derajat Mutawatir. Ratusan bahkan ribuan Hadis tentang Al-Mahdi telah diriwayatkan melalui banyak jalur, dan banyak para ulama Islam yang menyampaikan hal tersebut baik dari Ahlussunnah maupun Syiah. Sehingga mengungkap beberapa riwayat, kemudian mengkritik dan menilai berdasarkan beberapa hadis yang sama, lalu menciptakan keraguan dan kecurigaan, bukanlah hal yang bijaksana bagi ulama dan itu tidak memiliki keakuratan ilmiah.

Baca Yang lain

Mengingkari Kemunculan Imam Mahdi, Mengingkari Apa yang Diturunkan kepada Nabi Muhammad

Mengingkari Kemunculan Imam Mahdi, Mengingkari Apa yang Diturunkan kepada Nabi Muhammad Dalam riwayat di atas disebutkan bahwa tidak meyakini kemunculan Imam Mahdi As dan beberapa sosok lainnya seperti Dajjal dan Isa ibn Maryam yang merupakan rangkain dari peristiwa akhir zaman, menjadikan seseorang masuk kedalam golongan orang kafir. Atas dasar ini pernyataan sebagian tokoh atas kekafiran seseorang yang tidak meyakini Imam Mahdi As, bukan hanya didasari oleh pengingkaran terhadap riwayat mutawatir, akan tetapi juga ditopang oleh matan dan pesan riwayat di atas.     

Baca Yang lain

Bin Baz: Pengingkaran terhadap Al-Mahdi adalah Kekafiran

Bin Baz: Pengingkaran terhadap Al-Mahdi adalah Kekafiran Dari pernyataan di atas terlihat bagaimana Syeikh bin Baz menjabarkan persoalan hukum bagi orang yang mengingkari keyakinan tentang akhir zaman yang berasal dari riwayat-riwayat yang ada. Di sana terdapat empat hal yang disebutkan yang mana salah satunya adalah berkaitan dengan keyakinan terhadap kemunculan al-Mahdi di akhir zaman. Dalam hal ini meskipun terdapat perbedaan pendapat di kalangan para ulama serta terjadi tawaqquf -atau dengan kata lain berhenti dalam memberikan penghukuman bagi orang yang mengingkarinya dengan kafir atau bukan-, namun secara tegas Syeikh bin Baz menyebutkan bahwa yang lebih tepat dalam hal ini (pengingkaran terhadap al-Mahdi) adalah menyebabkan kekafiran.

Baca Yang lain

Albani: Mereka yang Mengingkari Keyakinan terhadap Al-Mahdi Seperti Halnya Orang yang Mengingkari Ketuhanan Allah

Albani: Mereka yang Mengingkari Keyakinan terhadap Al-Mahdi Seperti Halnya Orang yang Mengingkari Ketuhanan Allah Oleh sebab itu di sini terlihat bahwa dalam kaca mata Albani, pengingkaran terhadap keyakinan kemunculan al-Mahdi demi mengakhiri fitnah akhir zaman merupakan sebuah kekeliruan yang besar bahkan baginya seperti orang yang mengingkari ketuhanan Allah Swt dengan dalih telah terjadi pendakwaan ketuhanan yang dilakukan oleh para Firaun.

Baca Yang lain

Ibn Al-Sabbagh, Ulama Sunni yang Mengakui Kelahiran Imam Mahdi

Ibn Al-Sabbagh, Ulama Sunni yang Mengakui Kelahiran Imam Mahdi Ia adalah ulama Ahlusunnah abad kesepuluh yang bermazhab Maliki. Di dalam bukunya yang berjudul Al-Fushul Al-Muhimmah, ia membahas khusus yang berkaitan dengan Imam kedua belas di dalam mazhab Syiah, yaitu Imam Mahdi. Salah satu fokus yang tak ia tinggalkan di dalam kitab tersebut adalah tentang pembahasan kelahiran putra Imam Hasan Al-Askari tersebut.

Baca Yang lain

Ibnu At-Thaqthaqi dan As-Samarqandi Catat Kelahiran Imam Mahdi As

Ibnu At-Thaqthaqi dan As-Samarqandi Catat Kelahiran Imam Mahdi As Sebagaimana pada bahasan-bahasan sebelumnya, kita telah sampaikan beberapa pernyataan dari para ulama Ahlussunnah mengenai kelahiran sang Imam Juru Selamat. Melanjutkan pembahasan tersebut, pada seri ini kita akan ajukan lagi dua ulama lainnya dari Mazhab Ahlussunnah yang mencatat akan hal tersebut. Mereka ialah Shafiyuddin Muhammad bin Tajuddin atau dikenal sebagai Ibnu At-Thaqthaqi, dan Sayyid Muhammad bin Husain As-Samarqandi.

Baca Yang lain