Sejarah Syi'ah
Benarkah Kata ‘Maula’ atau ‘Wali’ dalam Hadis Al-Ghadir Bermakna Teman atau Kekasih?
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Youz Zarseef
- Sumber:
- muslimmenjawab.com
Sebegitu pentingkah pesan pertemanan sehingga Rasulullah Saw menyampaikan hal tersebut di masa akhir-akhir kehidupannya? Sebegitu pentingkah, sampai-sampai Sahabat besar Nabi Saw bergantian mengucapkan selamat kepada Imam Ali karena telah dinyatakan sebagai teman atau pengasih kaum mukmin?
Makna “Maula” pada Hadis Ghadir Khum dari Segi Bahasa
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Ben Aunullah
- Sumber:
- muslimmenjawab.com
Sementara makna “maula” yang muncul dalam arti yang beragam sejatinya bukan berasal dari maknanya melainkan dari penggunaannya dalam berbagai kasus yang ada. Sepertihalnya tuan yang memiliki arti yang lebih utama terhadap kepemilikannya, budak yang lebih utama dalam hal ketaatan pada tuannya dan begitu seterusnya.
Ibn Khalakan dan Peristiwa Ghadir Khum
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Muhammad Alfadani
- Sumber:
- muslimmenjawab.com
Pernyataan yang diabadikan oleh Ibn Khalakan ini tidak hanya mengakui peristiwa Ghadir Khum sebagai suatu sejarah yang autentik dan faktual, akan tetapi lebih dari itu beliau juga menganggap momen tersebut layak dijadikan sebagai hari raya. Oleh karena itu jika kemudian mazhab Syiah menjadikan peristiwa ini sebagai hari raya bukanlah suatu hal yang berlebihan sebab ternyata dari kalangan ulama Sunni sendiri ada yang menganggap demikian.
Pandangan Ulama tentang Ghadir Khum
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Youz Zarseef
- Sumber:
- muslimmenjawab.com
“Abul Qasim Al-Fadhl bin Muhammad berkata: ini adalah hadis yang shahih dari Rasulullah Saw. Dan hadis Ghadir Khum telah diriwayatkan dari Rasulullah Saw oleh seratus orang termasuk sepuluh yang utama. Ini merupakan hadis yang kuat dan tidak memiliki masalah, ini adalah keutamaan khusus Ali dan tidak ada yang sebanding dengannya.”
Al-Quran dan Peristiwa Ghadir Khum (3)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Muhammad Alfadani
- Sumber:
- muslimmenjawab.com
Riwayat yang disebutkan di atas membuktikan bahwa literatur Ahlussunnah sebenarnya tidak asing dengan pembahasan hubungan ayat Tabligh dengan Gadir Khum. Terlepas apakah kemudian riwayat yang ada diterima atau ditolak, maupun dimaknai lain oleh ulama mereka. Namun yang jelas di dalam literatu Sunni ada riwayat yang mengatakan jika ayat tersebut turun di Ghadir Khum dan berkaitan dengan keutamaan imam Ali AS.
Al-Quran dan Peristiwa Ghadir Khum (2)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Ben Aunullah
- Sumber:
- muslimmenjawabcom
Telah memberitakan pada kami Abdullah bin Ali bin Muhammad bin Bisyran, telah memberitakan pada kami Ali bin Umar Al-Hafidz, telah bercerita pada kami Dhamrah bin Rabia’h Al-Qurasyi dari Ibnu Syaudzab dari Mathar Al-Warraq dari Syahr bin Hausyab dari Abu Hurairah, berkata: “Barangsiapa berpuasa pada hari ke 18 dari bulan Dzul Hijjah maka dicatat baginya puasa 60 bulan.
Kemutawatiran Hadis Al-Ghadir (2)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Youz Zarseef
- Sumber:
- muslimmenjawab.com
“Hadis (من کنت مولاه فعلی مولاه) para jamaah imam Hadis telah menukilnya. Diantara mereka ialah Ahmad dan Al-Hakim dari hadis Ibnu Abbas, dan Ibnu Abi Syaibah dan Ahmad dari hadis Ibnu Abbas dari Buraidah, dan Ahmad dan Ibnu Majah dari Al-Barra…… Dan para imam hadis telah memasukkan hadis tersebut kedalam hadis yang mutawatir”.
Al-Quran dan Peristiwa Ghadir Khum
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Muhammad Alfadani
- Sumber:
- muslimmenjawab.com
Beberapa riwayat yang dicatat oleh literatur-literatur tafsir di atas menunjukkan bahwa banyak di antara kitab Sunni memuat sebab nuzul ayat di atas. Dan menyebutkan bahwa hal itu berkaitan dengan imam Ali dan Ghadir Khum.
Kemutawatiran Hadis Al-Ghadir
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Youz Zarseef
- Sumber:
- muslimmenjawab.com
Peristiwa Ghadir Khum merupakan salah satu momen besar dalam sejarah Islam. Momen dimana Rasulullah Saw selepas Haji Wida’ dan dalam cuaca yang sangat panas menyeru serta memerintahkan kaum muslimin untuk berkumpul di lembah bernama Ghadir Khum, lalu, diakhir masa-masa kehidupannya itu, beliau Saw menyampaikan wasiat dan khutbahnya yang fenomenal
Jalaluddin As-Suyuthi dan Kemutawatiran Hadis Ghadir Khum
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Ben Aunullah
- Sumber:
- muslimmenjawab.com
Dalam kitab itu, Jalaluddin As-Suyuti setidaknya menyebutkan 22 perawi yang meriwayatkan hadis di atas, seperti yang dapat kita lihat berikut ini. Di samping itu, Ibnu Hamzah Al-Husaini dalam kitabnya Al-Bayan Wat Ta’rif Fi Asbabi Wurudil Hadis As-Syarif, menyebutkan bahwa Suyuthi meyakini hadis itu sebagai hadis yang mutawatir.
Sejarah Singkat Peristiwa Ghadir Khum (2)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Muhammad Alfadani
- Sumber:
- muslimmenjawab.comm
Gabungan dari beberapa riwayat ini menjelaskan kepada kita bahwa peristiwa Ghadir Khum terjadi pada tanggal 18 Dzul Hijjah, hari Minggu, musim panas, saat terik mentari, dan tepatnya khutbah disampaikan setelah shalat Zuhur. Dimana saat-saat itu merupakan puncaknya suhu panas.
Sejarah Singkat Peristiwa Ghadir Khum
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Youz Zarseef
- Sumber:
- muslimmenjawab.com
…Dari Abu Hurairoh ia berkata: Sesiapa yang berpuasa pada 18 Bulan Dzulhijjah, maka ia seperti berpuasa selama 60 bulan. Dan hari tersebut adalah hari Ghadir Khum, hari ketika Nabi Saw mengangkat tangan Ali bin Abi Thalib lalu berkata: Bukankah aku wali kaum mukminin? Mereka berkata: Ya wahai Rasulullah. Rasul Saw berkata: Sesiapa yang menjadikan aku maulanya, maka Ali adalah maulanya. Kemudian Umar bin Khattab berkata: Selamat, selamat untukmu wahai putra Abu Thalib, engkau telah menjadi maulaku dan maula setiap muslim. Kemudian Allah menurunkan ayat (الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ )…
Apa Itu Ghadir Khum?
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Ben Aunullah
- Sumber:
- muslimmenjawab.com
Dari sini jelas bahwa Ghadir Khum secara bahasa merujuk pada sebuah tempat air yang berada di tempat yang bernama Khum. Namun hal ini telah dijadikan sebagai simbol atau pengingat atas sebuah kejadian penting yang telah terjadi di situ, dan itu ialah Khotbah panjang Rasulullah saw yang dihadiri oleh ribuan sahabatnya.
Bertentangan Dengan Perbuatan Nabi SAWW Abdullah Bin Umar Menolak Ijtihad Umar Bin Khattab
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- muhamad alfadani
- Sumber:
- muslimmenjawab.com
Dua hadits di atas menunjukkan bahwa sahabat Nabi yang dalam hal ini adalah Umar bin Khattab telah melakukan ijtihad yang bertentangan dengan nash. Hal ini dibuktikan dengan sanggahan yang dilakukan oleh Sa’d bin Abi Waqash dan Abdullah bin Umar terhadap pelarangan yang dilakukan oleh Umar bin Kahttab.
Ijtihad Sahabat dalam Pelarangan Mut’ah
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Youz Zarseef
- Sumber:
- muslimmenjawab.com
Bahkan dalam Tafsir Thabari pada pembahasan ayat nikah mut’ah, disebutkan bahwa Ali bin abi Thalib berkata: Andai bukan karena Umar melarang manusia melakukan nikah mut’ah pastilah tidak akan berzina kecuali orang yang celaka Tafsir At-Thabari Juz 6 Hal. 588
Ijtihad Sahabat Ketika Nabi Sakit
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- ben aunullah
- Sumber:
- muslimmenjawab.com
Sehingga dari semua ini terlihat bahwa tindakan beberapa sahabat dalam dua kasus di atas yang dianggap sebagai ijtihad tidak dapat diterima sebab bertolak belakang dengan nash yang sudah jelas. Jika demikian maka dalam tinjauan Imam Ghazali sendiri salah satu rukunnya telah batal, bahkan dalam hal ini dihitung berdosa sebab jelas-jelas bertentangan dengan nash Alquran sendiri yang menyatakan ketaatan mutlak terhadap nabi Muhammad saw.
Syahrastani dan Konsep Ijtihad Sahabat
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Muhammad Alfadani
- Sumber:
- muslimmenjawab.com
Kenyataan yang dipaparkan dalam riwayat ini dan riwayat –riwayat Tsaqalain dengan jalur lainnya, menawarkan dua pilihan bagi kita. Ikut konsep ijtihad sahabat dan mengabaikan Hadits Rasul SAWW atau mengabikan konsep ijtihad sahabat dan berpegang kepada Hadits Nabi SAWW. Silahkan memilih satu diantara keduanya. Atau mungkin ada tawaran lain yang tidak mengharuskan kita untuk memilih salah satu dari alternatif di atas?
Ijtihad Sahabat dan Konsep Keadilan Sahabat
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Youz Zarseef
- Sumber:
- muslimmenjawab.com
Contoh diatas merupakan perilaku sahabat yang jelas-jelas terlarang dalam agama dan melanggar hukum syar’i. apakah dengan dalih ‘ijtihad sahabat’ perilaku mereka bisa dibenarkan dan tetap dikatakan adil?
Definisi Ijtihad Menurut Imam Ghazali
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Ben Aunullah
- Sumber:
- muslimmenjawab.com
Dari paparan di atas dan melihat pada ketentuan-ketentuan yang ada, yang paling penting untuk digarisbawahi adalah ijtihad hanya dapat dilakukan oleh mereka yang telah menguasai sumber-sumber hukum syar’i (alim), serta ijtihad yang dilakukan berada pada tempatnya bukan pada sesuatu yang malah menjadi bertolak belakang dengan hukum syar’i yang sudah jelas yang mana ini bahkan tidak dikategorikan sebagai ijtihad.
Hadits Tsaqalain dan Konsep Keadilan Sahabat
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Muhammad Alfadani
- Sumber:
- muslimmenjawab.com
Oleh karena itu tidak ada jaminan untuk mengatakan jika semua mereka adil, masuk sorga dan mengikuti mereka pasti mendapat petunjuk. Sebab yang dijamin oleh Nabi dan diwasiatkan untuk mengikutinya hanya dua perkara agung di atas. Adapun selain kedua golongan tersebut kedudukannya sama saja. Dan di dalam hadits-hadit di atas disebutkan sebagai kalian (كم) manusia (الناس).