Sejarah & Biografi
-
Sejarah Syi'ah
Artikel: 200 -
Tokoh-tokoh Islam
Artikel: 113 -
Kajian
Artikel: 18
Shalat Jumat Pertama dalam Islam
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Sayyid Ali Khamenei

Dalam beberapa riwayat Islam disebutkan bahwa kaum Muslim Madinah, sebelum hijrahnya Rasulullah saw, melakukan diskusi sendiri, “Kaum Yahudi sekali dalam seminggu (hari Sabtu) berkumpul bersama dan kaum Nasrani juga berkumpul bersama sekali seminggu (pada hari Minggu) untuk berjamaah. Alangkah baiknya kita memutuskan hari khusus untuk jamaah kita, untuk berkumpul pada hari itu guna shalat (dan) bersyukur kepada yang Mahakuasa.”
Khutbah Jumat Perdana Rasulullah di Madinah
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- Madinah Balaghah
“Segala puji bagi Allah yang senantiasa aku memuji-Nya, memohon pertolongan kepada-Nya, meminta petunjuk-Nya, beriman kepada-Nya dan tidak mengingkari-Nya, dan aku memusuhi orang yang mengingkari-Nya. Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan kecuali Allah, Tuhan Yang Maha Esa, dan tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba-Nya dan utusan-Nya, yang telah diutus-Nya dengan membawa petunjuk, cahaya dan nasihat, pada sebagian periode para rasul, pada masa sedikitnya ilmu pengetahuan, tersesatnya manusia, terputusnya zaman, dan sudah dekatnya saat Hari Kiamat dan ajal.
Imam Syafi’i: Sujud Sah Bila Dahi Menempel di Tanah
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Moh Ibrahim
Oleh karena itu, sudah sepatutnya bagi kita umat Islam agar senantiasa menanggapi sebuah masalah dan perbedaan dengan bijak dewasa. Tidak cepat menghukumi dan memvonis satu sama lain sebelum mengenal lebih dalam akar permasalahannya. Semoga artikel seperti ini dapat menjadi bahan rujukan dan renungan dalam menyikapi berbagai masalah.
Fungsi Masjid di bidang Agama dan Pendidikan
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- syiahpedia
Masjid merupakan tempat berkumpul yang tepat bagi segenap kalangan muslimin, selain sebagai tempat ibadah, masjid juga menjadi tampat pendidikan. Pada masa awal muncul Islam kaum muslimin biasanya belajar dan menanyakan masalah agama dari Rasulullah saw di masjid. Selain menjawab pertanyaan-pertanyaan, Nabi saw juga membacakan ayat Al-Qur’an pada mereka.
Fungsi Masjid
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- syiahpedia
Masjid memiliki berbagai macam peran dan fungsi. Ini menunjukkan bahwa keberadaan masjid sangatlah penting bagi masyarakat Islam. Sejak dulu, masjid adalah pusat berbagai kegiatan, di antaranya ibadah, pengadilan, hubungan sosial, pergerakan, kebangkitan, pendidikan dan lain sebagainya.[43]
Arsitektur Masjid
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- syiahpedia
Masjid-masjid di seluruh penjuru dunia kurang lebih memiliki arsitektur yang mirip. Meski demikian, biasanya tiap masjid di masing-masing daerah memiliki seni dan ciri khas tersendiri. Dan Model masjid di setiap negara sedikit banyak dipengaruhi corak lokal. [30] Tiap masjid biasanya memiliki hal-hal berikut:
Keutamaan dan Adab Masuk Masjid
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- syiahpedia
Sejak pertama kali berdiri, masjid memiliki aturan dan adab yang harus dijaga oleh setiap orang yang memasukinya. Aturan dan adab tersebut banyak tertera dalam Al-Qur’an dan hadis. Hal utama menyangkut aturan di masjid adalah kesucian dan kebersihan. Masalah ini termasuk yang di wanti-wanti Nabi saw. Beliau banyak menerangkan tentang pahala yang besar bagi orang yang menyucikan masjid.
Sejarah Masjid
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- syiahpedia
Menurut ajaran Rasulullah saw ibadah dan salat tidak memerlukan tempat khusus. Seseorang dapat beribadah dan salat di mana saja. Nabi saw bersabda: جُعِلَت لِی كُلَّ أرضٍ طَیبَةٍ مَسجِداً وَ طَهوراً
Arti Masjid secara Bahasa dan Istilah
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- SYIAHPEDIA
Masjid (bahasa Arab:المسجد) adalah tempat ibadah umat Muslim. Masjid bisa berupa gedung atau hanya sekedar tanah lapang. Masjid Quba adalah masjid pertama yang dibangun dalam Islam. Menurut hukum Islam, masjid memiliki aturan dan adab tersendiri. Biasanya masjid digunakan untuk aktifitas agama secara berjamaah.
Dinasti Idrisiyyah (9)
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- syiahpedia
Muhammad bin Muhammad Idrisi, dikenal sebagai Syarif Idrisi adalah seorang ahli geografi abad ke-5 dan ke-6 Hijriah, keturunan dari Bani Hammud Andalusia dan juga keturunan dari keluarga Idrisiyyah.
Dinasti Idrisiyyah (8)
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- syiahpedia
Idrisiyah memerintah di ujung barat Maroko yang mencakup wilayah-wilayah dari dua negara saat ini, yaitu Maroko dan Aljazair.[64]
Dinasti Idrisiyyah (7)
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- syiahpedia
Khawarij adalah salah satu negara tetangga dari Idrisiyyah yang memiliki hubungan bersitegang dengan mereka karena alasan kepercayaan dan politik. Idris II bersikap keras terhadap Khawarij dan anaknya juga memiliki hubungan yang rumit dengan mereka.[58] Perselisihan antara Khawarij dan Idrisiyyah berlanjut hingga akhir periode pertama pemerintahan Idrisiyyah dan pada kesempatan lainnya, selama masa pemerintahan Ali bin Umar bin Idris, sebagian ibu kota Idrisiyyah jatuh ke tangan Khawarij.
Penghancuran Jannat Al-Baqi
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- icc-jakarta
Makam Al-Mualla di Makkah yang mencakup makam Sayyida Khadijah binti Khuwailid (a), istri Nabi (s), makam Amina binti Wahab, ibu Nabi (saw) ), makam Abu Thalib, ayah Imam Ali as, dan makam Abdul Muthalib, kakek Nabi (saw)
Dinasti Idrisiyyah (6)
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- syiahpedia
Idris bin Abdullah bin Hasan Mutsanna, salah seorang keturunan Imam Hasan Mujtaba as, adalah pendiri dan penguasa pertama dari Dinasti Idrisiyyah. Dia digambarkan sebagai pribadi yang baik, berbudi, ramah, adil, berani, dermawan dan seorang penyair.[52]
Dinasti Idrisiyyah (5)
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- syiahpedia
Sejarah pemerintahan Idrisiyah dibagi menjadi dua periode: Periode pertama adalah zaman kejayaan dan pemerintahan, sedangkan periode kedua adalah masa penyebaran dan upaya-upaya yang tidak berhasil untuk mendapatkan kembali kekuasaan, yang akhirnya berakhir dengan keruntuhan.[44]
Dinasti Idrisiyyah (4)
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- syiahpedia
Titik awal berdirinya pemerintahan Idrisiyyah adalah migrasi Idris bin Abdullah ke Maroko. Ia adalah seorang yang selamat dari peristiwa Fakh,[34] secara sembunyi-sembunyi berangkat dengan berperan sebagai budak bernama Rasyid yang sebenarnya adalah budaknya sendiri,[35] bersama dengan sebuah karavan perdagangan dari Madinah ke Mesir dan kemudian menuju Maroko.[36] Rasyid diyakini memiliki peran penting dalam pendirian dan penguatan negara Alawi Idrisiyyah.[37]
Dinasti Idrisiyyah (2)
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- syiahpedia
Menurut sejarawan dan ahli peradaban Maroko, sistem pemerintahan Idrisiyyah dianggap sebagai jenis pemerintahan yang paling mirip dengan kepemimpinan Imam dalam Islam.[16] Berdasarkan laporan ini, mereka tidak menekan rakyat dengan kekuatan militer yang represif atau tipu daya; sebaliknya, popularitas mereka di kalangan rakyat disebabkan oleh kecakapan mereka serta hubungan kekerabatan mereka dengan Nabi Islam saw. Dalam struktur politik Idrisiyyah, kekuasaan tidak terpusat pada Imam, melainkan sistem politik bersifat musyawarah di mana para tokoh dan sesepuh kabilah memiliki peran dalam pengambilan keputusan pemerintah, sehingga rakyat merasa terlibat dalam pemerintahan. Hubungan yang baik ini dengan rakyat menyebabkan kelompok-kelompok yang menentang mereka melemah.[17]
Dinasti Idrisiyyah (2)
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- syiahpedia
Pengaruh Idrisiyyah dianggap sangat kuat dan penting dalam bidang budaya dan peradaban, di mana disebutkan bahwa peradaban Maghrib pada periode ini mengalami kemakmuran besar.[5] Masjid dan Universitas Al-Qarawiyyin tercatat dalam Guinness World Records sebagai universitas tertua yang masih beroperasi di dunia[6] didirikan pada masa Idrisiyyah.
Dinasti Idrisiyyah (1)
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- syiahpedia
Muhammad bin Alawi al-Alawi: Seorang fukaha Maliki pada abad ke-15 Hijriah dan merupakan kritikus terhadap Wahabisme.[80]
Muhammad bin Ali Idrisi: Salah satu anggota keluarga Idrisiyyah yang berhasil mendirikan pemerintahan pada abad ke-14 Hijriah di beberapa bagian Semenanjung Arab yang dikenal sebagai Pemerintahan Idrisiyyah.
Zabur
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- syiahpedia
Zabur (bahasa Arab:الزبور) merupakan kitab samawi yang diturunkan kepada Nabi Daud as. Kitab tersebut tidak mengandung syariat atau hukum-hukum terbaru, akan tetapi mengandung nasihat-nasihat, doa-doa, dan munajat-munajat. Berdasarkan ayat-ayat Al-Qur’an, dikarenakan Nabi Daud as memiliki Zabur, beliau digolongkan sebagai salah satu nabi terbaik.