Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Keluarga & Masyarakat

Insan Salim Menurut Al-Quran dan Hadits

Insan Salim Menurut Al-Quran dan Hadits

Menurut penjelasan Imam Shadiq as (dalam hadits aql wa jahl), orang yang berakal mempunyai hubungan dengan Tuhannya dalam bentuk seorang hamba yang mana ia akan mentaati setiap perintah Tuhannya dan menjauhi segala yang dilarang oleh-Nya. Kemduian ketika ia berbuat kesalahan maka ia akan bertaubat, mengadu dan berdoa, dan kembali pada-Nya serta matanya hanya berharap kepada Rahmat-Nya saja. Dia merupakan seseorang yang amat bersyukur atas nikmat-nikmat Ilahi dan kepada-Nya bertawakal.

Baca Yang lain

Ibadah Puasa dan Pengaruhnya terhadap Masalah Sosial dan Kesehatan

Ibadah Puasa dan Pengaruhnya terhadap Masalah Sosial dan Kesehatan Alex Sufrin, seorang ilmuwan Rusia, dalam bukunya menulis, “Penyembuhan dengan cara berpuasa mempunyai manfaat yang khas untuk penyakit amnesia, diabetes, mata, lemah pernafasan, penyakit jamur yang kronis, luka dalam dan luar, TBC, hydropsy, rematik, kulit yang terkelupas, penyakit kulit, ginjal, liver, dan penyakit-penyakit lainnya. Tetapi, penyembuhan dengan cara berpuasa ini tidak hanya bermanfaat untuk penyakit-penyakit yang tertera di atas, bahkan penyakit-penyakit yang berhubungan langsung dengan jasmani manusia yang bercampur dengan sel-sel badan, seperti kanker, shiphilish, TBC, serta tipes pun bisa disembuhkan dengan melakukan puasa.”

Baca Yang lain

Dunia dalam Agama Islam

Dunia dalam Agama Islam Maka dari itu makalah ini hadir untuk menjelaskan bahwa sesungguhnya penafsiran mengenai dunia di atas itu adalah keliru. Lebih jelasnya adalah keliru jika seorang muslim tidak boleh merasakan kenikmatan dunia yang halal dan juga tidak boleh mendapatkan dunia (harta serta ilmu) dengan cara halal dan ilmu yang bermanfaat. Hal ini akan kita bahas di bawah ini seusai dengan pembahasan ayat serta riwayat.

Baca Yang lain

Ramadhan, Bulan Penuh Kesempatan (5)

Ramadhan, Bulan Penuh Kesempatan (5) Jika orang yang berpuasa meragukan apakah seluruh kepalanya terendam air atau tidak, maka puasanya sah. Pada saat yang sama, jika orang yang berpuasa jatuh ke dalam air tanpa disengaja dan seluruh kepalanya tenggelam dalam air, puasanya tidak batal, tetapi dia harus segera mengeluarkan kepalanya dari air. Juga, jika dia lupa bahwa dia sedang berpuasa dan mencelupkan kepalanya ke dalam air, puasanya tidak batal, tetapi setiap kali dia ingat, dia harus segera mengeluarkan kepalanya.

Baca Yang lain

Makna Kehidupan Menurut Nahjul Balaghah (Part 5)

Makna Kehidupan Menurut Nahjul Balaghah (Part 5) Hal yang paling penting yang bisa kita daptkan dari Nahjul Balaghah mengenai makna kehidupan ialah bahwa kehidupan tidaklah berarti tanpa wujud Tuhan. Imam Ali as menjelaskan bahwa keyakinan pada Tuhan dan religius merupakan sebuah prinsip asli dalam makna kehidupan yang mana dengan benih asli keyakinan-keyakinan, harapan-harapan, dan tujuan-tujuan setiap orang itu membentuk dan juga dengannya kedudukan seseorang dalam kehidupan akan menjadi jelas.

Baca Yang lain

Ramadhan, Bulan Penuh Kesempatan (4)

Ramadhan, Bulan Penuh Kesempatan (4) Ya Allah! Hiasi aku dengan perhiasan orang-orang saleh, dan pakaikan aku dengan pakaian orang-orang bertakwa. Pakaian orang-orang bertakwa untuk menebarkan keadilan, menekan amarah, memadamkan api yang menyala-nyala di antara anggota masyarakat, dan untuk menciptakan persatuan dan persahabatan di antara orang-orang mukmin yang terpisah satu sama lain.

Baca Yang lain

Makna Kehidupan Menurut Nahjul Balaghah (Part 4)

Makna Kehidupan Menurut Nahjul Balaghah (Part 4) Pengertian mengenai kehidupan mempunyai kisah yang panjang dalam Ilmu Filsafat. Kira dimulai dari abad ke dua yang mana hal ini dihasilkan dari perkembangan pemikirian mengenai alam semesta sehingga ia masuk dalam ranah ilmu psikologi.

Baca Yang lain

Pesan Ramadan Imam Khomeini

Pesan Ramadan Imam Khomeini Hamba-hamba Allah hendaklah berpartisipasi dalam undangan ini dengan segala upaya ruhaniah yang ada padanya. Mereka tidak boleh menghadiri undangan ini dengan berakhlak buruk dan hina serta melakukan maksiat, baik secara terang-terangan maupun tersembunyi. Maka perintah Allah memerlukan kepada usaha untuk mempersiapkan rencana yang mantap.

Baca Yang lain

Makna Kehidupan Menurut Nahjul Balaghah (Part 3)

Makna Kehidupan Menurut Nahjul Balaghah (Part 3) Kadang akhirat dan dunia diibaratkan dengan dua rumah untuk hidup dan diibaratkan dengan rumah dunia juga rumah akhirat. Perbedaan yang paling mencolok antara rumah dunia dan rumah akhirat adalah rumah dunia merupakan rumah yang tidak ada keamanan, tidak kuat, dan tidak abadi. Itu semua karena dunia dibangun dengan tujuan untuk tempat sementara dan sebentar. Kebaikan dan kejahatan, halal dan haram, kelembutan dan kekerasan, merupakan unsur dari dunia dan juga bagian dari kehidupan.

Baca Yang lain

Islam & KDRT (3) Apakah Pukulan dalam Ayat 34 Surat An-Nisa Legimitasi KDRT Terhadap Istri?

Islam & KDRT (3) Apakah Pukulan dalam Ayat 34 Surat An-Nisa Legimitasi KDRT Terhadap Istri? Oleh karenanya, meskipun Alquran mengutarakan pukulan sebagai solusi, hal itupun dilontarkan bukan tanpa syarat. Pukulan merupakan solusi terpahit dan terakhir jika langkah-langkah sebelumnya tidak berdampak. Dan tujuannya untuk menyadarkan, bukan lainnya. Disamping itu, bentuk pukulannya pun tidaklah asal pukul dan tanpa syarat, namun pukulan tidak boleh sampai meninggalkan bekas, memar apalagi luka, tidak boleh memukul wajah atau kepala. Dengan kata lain, pukulan yang seolah-olah  tidak terjadi pemukulan karena banyak sekali syaratnya.

Baca Yang lain

Mencari Islam yang Menjadi Rahmat bagi Sekalian Alam

Mencari Islam yang Menjadi Rahmat bagi Sekalian Alam Jelas, Islam hanya bisa menjadi rahmat bagi sekalian alam, jika memadukan antara Alquran dan Ahlulbait. Islam inilah yang membuat gentar dan takut orang-orang kafir. Sebab Islam yang tanpa menyertakan peran Ahlulbait di dalamnya, adalah Islam tanpa greget, Islam yang bukan membawa manusia pada derajat yang sempurna, tapi malah menjebak manusia pada bencana.

Baca Yang lain

Ramadhan, Bulan Penuh Kesempatan (3)

Ramadhan, Bulan Penuh Kesempatan (3) Sebagian besar berkah Ramadhan terkait dengan kemuliaan Alquran. Di bulan ini, orang-orang yang berpuasa menaburkan benih-benih cahaya ajaran Aquran di dalam hati mereka agar jiwa dan ruh mereka tumbuh dalam cahaya ayat-ayatnya. Suara bacaan Alquran di masjid-masjid, rumah-rumah dan di setiap asrama dan barak mengharumkan bulan Ramadhan dan melipatgandakan spiritualitas dan spiritualitasnya. Manfaat ini dicapai dalam bayang-bayang pengenalan sejati dengan Alquran dan perenungan di dalamnya.

Baca Yang lain

Memahami Konsep Takwa Secara Sederhana

Memahami Konsep Takwa Secara Sederhana Andaikan saja seseorang sudah mampu berhati-hati untuk menjaga dirinya dari kotornya dunia maka hakikatnya dia telah bertakwa. Adapun maksud dari kotornya dunia adalah bukan kotoran yang bisa dilihat oleh mata lahir saja akan tetapi kotoran yang mampu dirasakan oleh hati dan mata hati atau yang sering kita sebut dengan dosa.

Baca Yang lain

Teladan Menggunakan waktu dalam Hadits (Part 6)

Teladan Menggunakan waktu dalam Hadits (Part 6) Waktu khusus untuk muhasabah dirinya. Waktu untuk berkunjung pada ahli ilmu yang mana ia akan diajari ilmu agama dan menasihati dirinya. Dan waktu untuk menikmati kenikmatan-kenikmatan halal.

Baca Yang lain

Islam & KDRT (2); Apakah Ayat 34 Surat An-Nisa Legimitasi KDRT Terhadap Istri?

Islam & KDRT (2); Apakah Ayat 34 Surat An-Nisa Legimitasi KDRT Terhadap Istri? Namun Rasulullah SAW mengatakan bahwa kondisinya tidak seperti itu. Dengan segala keutamaan dan kedudukan tinggi yang dimiliki oleh Sa’ad bin Maadz, dia akan mengalami siksaan kubur, kuburnya menjadi sempit. Beliau menjelaskan bahwa penyebab kubur Sa’ad bin Maadz menjadi sempit  karena ia telah berprilaku buruk terhadap anak dan istrinya. Kisah ini dinukil di dalam buku Dastan Rastan Syahid Murtadha Muthahari, Zibai Akhlak Sayid Husein Anshariyan,  dan buku Pandha wa Dastanha, jil.2, hal. 56 Muhammad Muhammadi Isytihardi dan Mustafa Zamani Wujdan.

Baca Yang lain

Teladan Menggunakan waktu dalam Hadits (Part 5)

Teladan Menggunakan waktu dalam Hadits (Part 5) “Seorang yang berakal harus memperhatikan waktu-waktu dalam hidupnya: waktu untuk bermunajat kepada Allah swt, waktu untuk muhasabah diri, waktu untuk bertafakur dalam penciptaan Allah swt, dan waktu untuk memenuhi kebutuhan materi dan raga dirinya seperti makanan dan minuman. Dan orang yang berakal tidak akan melakukan perjalanan kecuali untuk tiga perkara; mendapatkan bekal untuk akhirat, memperbaiki kehidupan, merasakan kenikmatan-kenikmatan yang halal.” (Ihsaai, Ghawaly al-Aali, 93/1:1405)

Baca Yang lain

Teladan Menggunakan waktu dalam Hadits (Part 4)

Teladan Menggunakan waktu dalam Hadits (Part 4) Dalam riwayat yang lain Imam Shadiq as menukil dari hikmah keluarga Daud mengatakan, Umar bin Abil Muqaddam meriwayatkan dari Imam Shadiq ra bahwa ia berkata di dalam hikmah keluarga Daud (Aali Daud) tertulis Orang berakal tidak akan melakukan safar (perjalanan) kecuali untuk mendapatkan bekal di akhirat kelak, mendapatkan rezeki halal untuk kebutuhan hidup atau untuk mendapatkan kenikmatan-kenikmatan yang halal.

Baca Yang lain

Dalam Hal-Hal Berikut Bohong Diperbolehkan

Dalam Hal-Hal Berikut Bohong Diperbolehkan Tidak diragukan lagi bahwa terdapat keburukan, cela dan dosa dari perbuatan bohong. Namun tidak sedemikian mutlaknya bahwa bohong itu buruk dalam segala hal dan bebas dari segala syarat. Akan tetapi, jika untuk kemaslahatan yang besar dan sangat amat mendesak, terdapat bohong yang dibolehkan.

Baca Yang lain

Teladan Menggunakan waktu dalam Hadits (Part 3)

Teladan Menggunakan waktu dalam Hadits (Part 3) Seperti halnya di madrasah juga sekolah hari, jam, menit dan detik merupakan sesuatu yang berharga, dan juga menit-menit ketika bel istirahat berbunyi merupakan waktu untuk mengembalikan dan memperbaharui energi untuk mengisi waktu selanjutnya. Setiap periode umur manusia juga harus diatur seperti ini. Jika demikian maka tidak ada waktu yang terbuang secara sia-sia.

Baca Yang lain

Islam & KDRT (1) “Apakah Menjadi Istri Salehah Harus Siap Di-KDRT?”

Islam & KDRT (1) “Apakah Menjadi Istri Salehah Harus Siap Di-KDRT?” Dengan demikian, karena keberadaan hadis yang mengisahkan perempuan yang pertama masuk surga yang disebabkan sikapnya yang siap di-KDRT demi meraih ridha suami itu diragukan, maka pesan dari hadis tersebut tidak dapat diamalkan oleh para istri. Bagaimana tidak, hadisnya saja belum jelas keberadaannya dan kebenarannya, bagaimana para istri dapat mengamalkan isi dari hadis tersebut. Di samping juga terdapat jawaban-jawaban lainnya yang telah disampaikan di atas bahwa Islam agama yang memanusiakan manusia, yang sesuai dengan akal sehat dan hati nurani. Sementara perbuatan melakukan kekerasan terhadap istri hanya karena kesalahan sepele adalah yang yang bertentangan dengan semua itu.

Baca Yang lain