Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Akhlak & Doa

Thoha Musawa: Kesendirianku bersama Mereka

Thoha Musawa: Kesendirianku bersama Mereka

Ilahi wa Sayyidi wa Rabbi, wa Maulaya wa Malika Riqqi…kuatkan imanku, ilmuku, cintaku, keberanianku, kesabaranku dalam memikul amanat suci… Anugerahkan selalu padaku kehidupan Muhammad dan keluarga Muhammad…karena tiada kehidupan seindah kehidupan mereka…. Matikan aku sebagaimana kematian mereka…karena tiada kematian semanis kematian mereka…

Baca Yang lain

Berdoa Merupakan Tanda Seorang Hamba Allah SWT

Berdoa Merupakan Tanda Seorang Hamba Allah SWT Dari ayat ini penulis Baqiri Pur mengatakan bahwa : 1. ketika kita berdoa maka Allah swt akan mendengarnya. 2. Kemungkinan adanya hubungan antara hamba dan Allah swt tanpa perantara. 3. Selalu memperbaiki diri supaya Allah swt mengabulkan doa kita, karena dari ayat ini disebutkan bahwa Allah swt lebih dekat dari urat leher kita. Sehingga tatkala doa kita tidak diqabul, berarti ada yang salah dengan diri kita.

Baca Yang lain

Ibadah merupakan Fitrah Manusia

Ibadah merupakan Fitrah Manusia Dengan mengetahui bahwa zat dan sifat Allah Mahasempurna, suci dari segala kekurangan, dan bahwa Allah senantiasa melimpahi alam semesta dengan cinta dan kasih sayang-Nya, kita akan menempatkan seluruh perilaku kita dalam bingkai ibadah. Ibadah adalah wujud ketundukan dan pemujaan manusia kepada Tuhan. Hanya dengan Tuhanlah manusia bisa menjalin hubungan semacam itu, tidak dengan yang lain-Nya. Jika kita mengetahui bahwa Allah adalah satu-satunya pencipta dan penguasa alam semesta, kita harus mengabdi kepada-Nya, dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Alquran menegaskan bahwa ibadah hanya wajib dilakukan untuk Allah. Karenanya, dosa yang paling besar dan tak terampuni adalah dosa syirik.

Baca Yang lain

Membiasakan Diri untuk Berpikir dan Bertafakur

Membiasakan Diri untuk Berpikir dan Bertafakur Pada saat itu dia teringat akan sabda Rasulullah yang memerintahkan tidak boleh memberikan kesempatan kepada rasa marah dan emosi untuk menguasai dirinya. Dengan segera emosinya menjadi turun dan dia pun mulai berpikir. Dia berpikir, mengapa dua kelompok manusia harus saling menghunuskan pedang satu sama lain dengan tanpa alasan? Lalu, dia pun mendekati barisan musuh, dan bersedia membayar denda yang mereka inginkan dengan harta yang dia miliki. Ketika musuh melihat keperwiraan laki-laki ini, kemudian mereka pun menarik kembali apa yang menjadi tuntutan mereka. Di sini, api emosi dan kemarahan menjadi padam dengan siraman air akal dan pikiran.

Baca Yang lain

Siapakah Ismailmu yang Akan Dikurbankan?

Siapakah Ismailmu yang Akan Dikurbankan? Engkau berada di maqam Nabi Ibrahim, dan yang menjadi kelemahan Ibrahim a.s. adalah perasaan cintanya kepada Ismail a.s. (anaknya). Ia digoda oleh setan. Bayangkanlah dirimu berada di puncak kehormatan, penuh dengan kebanggaan dan hanya ada ‘satu hal’ yang demi hal itu engkau siap menyerahkan apa pun dan mengorbankan kecintaan selain demi meraih cinta-Nya. Itulah Ismailmu! Ismailmu bisa berwujud manusia, objek, pangkat, jabatan atau bahkan ‘kelemahan’.

Baca Yang lain

Pesan Pemuliaan Perempuan pada Ritus Haji

Pesan Pemuliaan Perempuan pada Ritus Haji Begitu pula, kaum perempuan pun harus terus berusaha meningkatkan ilmu serta menjaga akhlak, kehormatan, dan harga dirinya. Harus belajar dari kehidupan Hajar, seorang budak perempuan yang telah berhasil melaksanakan tugas Allah Swt dengan baik. Seorang perempuan yang ikhlas menjalankan semua perintah Allah Swt tanpa bertanya apapun meski harus menghadapi semua kesulitan. Lihat saja, saat Nabi Ibrahim as, suaminya, meninggalkannya di padang tandus yang tak berpenghuni, dengan rasa sedih Hajar bertanya, apakah engkau akan meninggalkan kami di tempat ini? Nabi Ibrahim as diam tak menjawab. Namun saat Hajar bertanya apakah ini perintah Allah? Ibrahim as mengiyakannya maka dengan tegar dan penuh keikhlasan, Hajar menjawab jika ini perintah Allah, baiklah aku siap karena Allah pasti mengetahui yang terbaik untuk kami.

Baca Yang lain

Arafah, Hijrah dari Keegoisan Menuju Allah

Arafah, Hijrah dari Keegoisan Menuju Allah Bukti dibutuhkan untuk mengetahui sesuatu yang tersembunyi, sementara Engkau tidak pernah tersembunyi. Engkau tidak membutuhkan tanda atau bukti agar aku bisa mengenal keberadaan-Mu. Bukankah Engkau pernah berfirman: ‘Dan apakah tidak cukup bagi kamu bahwa sesungguhnya Tuhanmu menyaksikan segala sesuatu?’ (Fushshilat: 53). Ya Allah, tunjukkanlah diri-Mu sehingga aku mampu melihat-Mu tanpa melalui perantara.” Benar, masalah ini tidak hanya khusus bagi para imam suci. Setiap manusia memiliki jalan tertentu. Antara manusia dengan Tuhannya tidak ada jarak pemisah. Hanya saja, jalannyalah yang berbeda-beda. Sebagian jalan sangat luas dan terang dan sebagian lagi samar-samar. Jadi, terdapat ikatan khusus antara manusia dengan Allah, di mana, di jalan tersebut, tidak ada yang menembus dan bergabung selain Allah.

Baca Yang lain

Menimbang Ketaatan Mukmin di Hari Raya Qurban

Menimbang Ketaatan Mukmin di Hari Raya Qurban Semakin dekat seorang manusia kepada Allah Swt, maka kasih sayangnya kepada sesama pun akan semakin besar. Penghambaan kepada Tuhan melahirkan cinta dan kasih sayang kepada makhluk-Nya. Di bawah penghambaan Tuhan inilah manusia menjalankan kehidupan yang bersih dan suci. Idul Qurban dan mengorbankan seluruh kelezatan dunia akan membawa kenikmatan spiritual yang sedemikian tinggi, di sanalah manusia bisa meraih nilai luhur kemanusiaan, keutamaan, kemuliaan, kesucian dan kemenangan atas riya, sifat selalu membanggakan diri dan merasa diri paling unggul dari orang lain.

Baca Yang lain

Haji dan Refleksi Nilai-Nilai Kemanusiaan

Haji dan Refleksi Nilai-Nilai Kemanusiaan Demikianlah ibadah haji merupakan kumpulan simbol-simbol yang sangat indah, apabila dihayati dan diamalkan secara baik dan benar, maka pasti akan mengantarkan setiap pelakunya dalam lingkungan kemanusiaan yang benar sebagaimana dikehendaki Allah.

Baca Yang lain

Dimensi-Dimensi Haji yang Perlu Diketahui setiap Muslim(2)

Dimensi-Dimensi Haji yang Perlu Diketahui setiap Muslim(2) Komunikasi yang dilakukan oleh kelompok-kelompok muslim di musim haji bisa menjadi sebuah faktor yang paling bepengaruh dalam pertukaran budaya dan pikiran. Khususnya, reuni agung yang ada dalam pelaksanaan haji ini merupakan perwakilan hakiki dan alami dari kelompok-kelompok muslim dunia. Karena, dalam pemilihan personil untuk berziarah ke rumah Allah tidak ada sedikit pun faktor pemalsuan yang berpengaruh. Para penziarah Ka’bah dari berbagai kelompok, ras, keturunan, dan dengan bahasa yang mereka pergunakan untuk melakukan percakapan, bangkit dan berkumpul menjadi satu di tempat tersebut.

Baca Yang lain

Keagungan Ibadah Haji dalam Perspektif Mazhab Syiah

Keagungan Ibadah Haji dalam Perspektif Mazhab Syiah Ayat ini dan ayat dalam surat al-Hajj memiliki dua pesan, yaitu bahwa orang-orang datang dari tempat yang jauh maupun dekat menuju ke Baitullah, memiliki dua tugas yang harus dilaksanakan: Pertama, tawaf mengelilingi batu-batu yang tidak memberikan keuntungan maupun kerugian. Kedua, mengakui wilayah Ahlulbait dengan (segenap) jiwa mereka.

Baca Yang lain

Dimensi-Dimensi Haji yang Perlu Diketahui setiap Muslim(1)

Dimensi-Dimensi Haji yang Perlu Diketahui setiap Muslim(1) Demikian juga dalam sebuah hadis, Imam Ali bin Abi Thalib a.s. menegaskan bahwa melupakan rumah Allah berarti mati. Beliau berkata, “Jagalah kedudukan rumah Tuhanmu! Janganlah kamu kosongkan rumah Allah, karena sesungguhnya apabila kamu meninggalkannya, Allah akan menarik kesempatan itu darimu.”

Baca Yang lain

Alasan Disyariatkannya Ibadah Haji

Alasan Disyariatkannya Ibadah Haji Dan alasan di balik penamaan Mina (artinya ‘permohonan’) adalah bahwa di pohon itulah Jibril turun kepada Ibrahim a.s. dan berkata, ‘Mohonlah sesuatu kepada Tuhanmu.’ Lalu Ibrahim a.s. memohon agar Allah menetapkan kurban domba sebagai ganti mengurbankan putranya Ismail a.s., dan Allah memerintahkan agar domba tersebut disembelih sebagai kurban untuk-Nya. Maka permohonan ini dikabulkan.”

Baca Yang lain

Falsafah Doa Menurut Ayatullah Makarim Shirazi (End)

Falsafah Doa Menurut Ayatullah Makarim Shirazi (End) Tidak hanya itu, kita juga membaca dan mengaji bahwa Baginda Nabi Muhammad saw dan para manusia suci sering mendoakan orang lain pada waktu-waktu khusus pengabulan doa. Ini mencerminkan bahwa doa bisa mempererat hubungan pertemanan dan persaudaraan baik itu sesama muslim ataupun sesama manusia. Maka bisa dikatakan bahwa doa mampu melepaskan manusia dari pribadi yang hanya memikirkan dirinya saja menjadi manusia yang berpikir sosial.

Baca Yang lain

Falsafah Doa Menurut Ayatullah Makarim Shirazi (Part 4)

Falsafah Doa Menurut Ayatullah Makarim Shirazi (Part 4) Kita seperti mendengar pesan Ilahi untuk menjaga langkah demi langkah kita di setiap jamnya sehingga kita hanya harus melakukan hal-hal yang membuat kita bangga nantinya dan bukan melakukan hal-hal yang bisa membuat kita menyesal. Ketika kita melakukan hal-hal buruk maka ini bisa disebut bukan kehidupan melainkan menggali kuburan kita jam per jam.

Baca Yang lain

Falsafah Doa Menurut Ayatullah Makarim Shirazi (Part 3)

Falsafah Doa Menurut Ayatullah Makarim Shirazi (Part 3) Dengan hal ini kita mengetahui bahwa jangan berpikir bahwasanya ketika kita menyebut Nama-Nama Agung Allah swt maka setiap kesulitan kita akan musnah namun yang paling pertama harus diperbaiki adalah keadaan jiwa dan hati kita. Yakni kita diajarkan untuk membersihkan jiwa dan hati kita terlebih dahulu sebelum berdoa.

Baca Yang lain

Falsafah Doa Menurut Ayatullah Makarim Shirazi (Part 2)

Falsafah Doa Menurut Ayatullah Makarim Shirazi (Part 2) “Mintalah pertolongan pada Allah swt untuk setiap hajat dan ketika mendapatkan masalah-masalah. Berlindunglah pada-Nya ketika dalam keadaan sulit. Dan merintihlah di hadapan-Nya karena doa adalah inti dari ibadah.” (Biharul Anwar, jild 90, hal 302)

Baca Yang lain

Falsafah Doa Menurut Ayatullah Makarim Shirazi (Part 1)

Falsafah Doa Menurut Ayatullah Makarim Shirazi (Part 1) Imam Ali ra pernah berkata tentang doa, “Dengan berdoa kepada Tuhan, mereka mencari pengampunan dan ketenangan dari-Nya, dan menjadi sandera yang membutuhkan kasih karunia-Nya dan tawanan yang rendah hati di hadapan kebesaran-Nya. Kesedihan yang berkepanjangan (karena rasa bersalah dalam ketaatan dan penghambaan) telah menyakiti hati mereka dan banyak air mata telah membuat mata mereka lelah.

Baca Yang lain

Perbincangan Sayidah Fathimah dengan Rasulullah tentang Orang Yang Sepelekan Shalat

Perbincangan Sayidah Fathimah dengan Rasulullah tentang Orang Yang Sepelekan Shalat Rasulullah saw bersabda, “Wahai Fathimah! Siapa saja yang menyepelekan shalat baik itu dia laki-laki maupun perempuan, Allah swt akan mengirimkan 15 sifat untuk mereka (sehingga sifat-sifat tersebut akan menjelma dalam dirinya),

Baca Yang lain

Tips Supaya Kalian bisa Amalkan Shalat Tahajud

Tips Supaya Kalian bisa Amalkan Shalat Tahajud Kesimpulan dari bahasan ini adalah dengan menjauhi dosa di siang hari, memerangi rasa malas, dan tidak mengulur-ulur waktu serta minta taufik sebelum tidur pada Allah swt, inshaAllah teman-teman akan bisa mendirikan sholat malam dan mendapatkan keutamaan dan dampak-dampak yang telah disebutkan.

Baca Yang lain