Artikel
-
Al Qur'an Al Karim
Artikel: 549, Kategori: 4 -
Akidah
Artikel: 44, Kategori: 5 -
Rasulullah & Ahlulbait
Artikel: 305, Kategori: 15 -
Hadits & Ilmu Hadits
Artikel: 7, Kategori: 4 -
Fiqih & Ushul Fiqih
Artikel: 15, Kategori: 2 -
Sejarah & Biografi
Artikel: 98, Kategori: 3 -
Bahasa & Sastra
Artikel: 11, Kategori: 2 -
Keluarga & Masyarakat
Artikel: 1617, Kategori: 3 -
Akhlak & Doa
Artikel: 233, Kategori: 3 -
Filsafat & Irfan
Artikel: 271

MENYOAL STANDARISASI KECERDASAN (IQ) (2)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- muhsin labib
Di dunia yang semakin terobsesi dengan angka sejak digitalisme menjadi oksigen kedua dan standarisasi merajalela, kisah-kisah seperti ini mengingatkan kita bahwa kecerdasan manusia itu liar, tidak terduga, dan terlalu indah untuk dikurung dalam tes pilihan ganda. Mungkin jenius sejati justru adalah mereka yang berani keluar dari batasan sempit "kepintaran" dan melawan rezim "angka".

Memaknai Makna Al Shamad (1)
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- ICC-jakarta
Terdapat banyak makna sehubungan dengan kata “sha-ma-d” dalam beberapa kamus, riwayat, dan tuturan-tuturan para ahli tafsir; karena itu pada kesempatan ini kami akan menjelaskan secara ringkas masing-masing dari tiga kategori ini, kamus, riwayat dan tafsir sebagai berikut.

Dzulhijjah: Bulan Pengorbanan Nabi Ibrahim dan Imam Husain (2)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- ALI ZA
Tanggal 8 Dzulhijjah 60 H, Imam Husain meninggalkan Mekkah menuju Kufah, setelah mengetahui bahwa Yazid berniat membunuhnya bahkan di tanah haram sekalipun[8]. Ini menjadi titik awal dari tragedi besar Karbala, yang hingga kini dikenang sebagai puncak pengorbanan dalam sejarah umat Islam.

MENYOAL STANDARISASI KECERDASAN (IQ) (1)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- muhsin labib
Di dunia yang semakin terobsesi dengan angka sejak digitalisme menjadi oksigen kedua dan standarisasi merajalela, kisah-kisah seperti ini mengingatkan kita bahwa kecerdasan manusia itu liar, tidak terduga, dan terlalu indah untuk dikurung dalam tes pilihan ganda. Mungkin jenius sejati justru adalah mereka yang berani keluar dari batasan sempit "kepintaran" dan melawan rezim "angka".

IMAM DAN KHALIFAH (2)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- muhsin labib
Konsep khilafah dalam tradisi Sunni menghadapi paradoks legitimasi yang kompleks: 1. Dilema Akseptabilitas Publik: Secara teoritis, khilafah digambarkan sebagai kekuasaan yang sah melalui ijma’ (konsensus) atau bai’ah (sumpah setia). Namun, dalam sejarah, proses ini seringkali elitis (pemilihan Abu Bakar oleh ahl al-halli wa al-‘aqd) atau bahkan koersif (kudeta Muawiyah). Klaim legitimasi dari "penerimaan publik" menjadi rapuh jika masyarakat tidak berpartisipasi aktif atau menolak kepemimpinan tersebut (misalnya, non-Muslim atau minoritas Syiah di bawah Umayyah). Akibatnya, khilafah lebih mengandalkan kontrol teritorial dan stabilitas politik daripada legitimasi partisipatif.

Dzulhijjah: Bulan Pengorbanan Nabi Ibrahim dan Imam Husain (1)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Ali za
Bulan Dzulhijjah adalah waktu yang tepat untuk merenungi kembali warisan spiritual dari dua tokoh besar: Nabi Ibrahim dan Imam Husain. Di tengah dunia yang kian materialistik dan pragmatis, kisah mereka menjadi pengingat bahwa hidup bukan sekadar bertahan, tetapi memperjuangkan kebenaran dengan penuh keberanian.

Memaknai Dzikrul Lil Alamin (2)
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- icc-jakarta
Al-Qur’an telah memprediksikan pada akhir masa supaya manusia merujuk pada orang-orang yang kukuh juga dalam ilmunya (rasikhun fil ‘ilm) dan mereka dengan memanfaatkan sketsa universal al-Qur’an memikul tanggung jawab membimbing umat dan menafsirkan, menjelaskan dan mengodifikasi buku pedoman partikular yang sesuai dengan kondisi dan masa. Ijtihad memiliki peran seperti ini.[3] Karena itu, tugas para alim ini adalah menyeleraskan hal-hal yang universal, menafsirkan hukum-hukum, memanfaatkan nara sumber wahyu dan memperhatikan pelbagai perubahan kondisi dan pergantian subyek-subyek hukum.

IMAM DAN KHALIFAH (1)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- muhsin labib
Akhirnya, umat Islam Sunni dan Syiah bisa move on dari dendam masa lalu yang dipelihara oleh pihak luar dan dianggap sebagai alasan untuk saling menyesatkan oleh segelintir orang yang tidak bijak di kedua kelompok. Setidaknya, kedua peradaban agung ini bertemu dalam sosok yang diyakini sejak awal sebagai imam dan kemudian dipilih sebagai khalifah. Beliau adalah keluarga Nabi sekaligus sahabat Nabi. Beliau adalah Ali.

Makna dan Filosofi Idul Adha: Pengorbanan sebagai Jalan Menuju Ketuhanan dan Kemanusiaan (2)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- ali za
Secara sosial, kurban menjadi sarana berbagi nikmat Allah, terutama kepada fakir miskin. Daging kurban dibagi kepada keluarga, tetangga, dan yang membutuhkan—sepertiga untuk keluarga, sepertiga untuk kerabat, dan sepertiga untuk kaum dhuafa. Pola ini mencerminkan prinsip keadilan dan solidaritas Islam.

Memaknai Dzikrul Lil Alamin (1)
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- icc=jakarta
Karena itu, nâsikh (yang menasakh) dan mansûkh (yang dinasakh) secara lahir tampak berbeda satu sama lain, namun sejatinya tidak terdapat pertentangan di antara keduanya; karena masing-masing mengandung kemaslahatan tertentu, namun pada nasikh, kemaslahatan tersebut setelah kemaslahatan yang terdapat pada mansukh.