Filsafat & Irfan
Filosofi Perbedaan Hukum Lelaki dan Perempuan (1)
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- ikmalonline.com

Islam memiliki filosofi tersendiri terkait hak-hak lelaki dan perempuan. Islam tidak meyakini satu jenis hak, satu jenis kewajiban dan satu jenis hukuman bagi lelaki maupun perempuan dalam semua ihwal dan peristiwa. Islam memandang seperangkat hak dan kewajiban dan hukuman lebih pantas untuk lelaki dan seperangkat lain lebih pantas untuk perempuan. Karena itu, dalam beberapa hal, Islam mengambil sikap dan langkah yang sama terkait perempuan maupun lelaki, dan pada sebagian lainnya mengambil langkah dan sikap yang berbeda.
Inilah Kekuatan Jin Yang Harus Kamu Ketahui (Part 2)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- sutiawan
Dari pembahasan sebelumnya, kita telah mengenal bahwa jin mempunyai kekuatan untuk merasuki tubuh manusia dan jin dengan kekuatannya bisa memindah sesuatu yang berat dari tempat yang jauh dengan cepat. Seperti yang dilakukan oleh Ifrit di zaman kehidupan Nabi Sulaiman as.
Inilah Kekuatan Jin Yang Harus Kamu Ketahui (Part 1)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- sutiawan
Mampu masuk ke dalam sebuah badan manusia dengan mudah bahkan jin pun bisa dengan mudah untuk masuk kedalam sebuah pohon. Setelah masuk, mereka kadang akan mengganggu si pemilik tubuh. Atau bahkan jin pun mampu masuk ke bawah tanah yang mana bawah tanah merupakan tempat tinggal sebagian para jin.
Inilah Nama Jin Yang Paling Pertama Diciptakan Allah Swt
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- sutiawan
Dari sini kita mengetahui bahwa hikmah dari penciptaan jin dan manusia adalah untuk menyembah Allah swt.
Mari kita kembali ke pertanyaan sebelumnya. Siapakah jin pertama yang diciptakan oleh Allah swt. Untuk menjawab pertanyaan ini mari kita merujuk hadits dari Sayidina Ali bin Abi Thalib kwj yang mana beliau adalah seorang pintu ilmu Nabi.
Hakikat Segala Sesuatu: Bentuk dan Makna
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Fardiana Fikria Qurany
- Sumber:
- ikmalonline.com
Akal memang mampu menangkap ilmu dan mengembangkannya. Tapi ia hanya berupa gambaran-gambaran, sementara sang makna harus disingkap dengan cara yang lain, yakni hati yang penuh cinta. Hati dan cinta menjadi alat epistemologis yang khas bagi kaum sufi. Karena pada mulanya adalah Tuhan yang Maha Cinta. Dan semua terjadi karena Cinta. Karena bagi Tuhan segala sesuatu terjadi di bawah kuasa dan izinNya sehingga tidak mungkin terjadi suatu hal yang dibenciNya sendiri.
Sementara kebaikan dan keburukan sebagaimana berlaku dalam kategori etis yang berkaitan dengan kemaslahatan manusia sendiri. Karena kebaikan manusia tak menambah apa-apa pada kekuasaan Tuhan yang secara hakikat sempurna, begitu pula keburukan manusia pun tak mengurangi apa-apa dari kekuasaanNya.
Ruh, Hati dan Akal
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Fardiana Fikria Qurani
- Sumber:
- ikmalonline.com
Manusia adalah makhluk bereksistensi. Ia ada sebagai bagian dari yang hadir di alam realitas. Sebagai bagian tersebut, ia ada secara bersamaan dengan entitas-entitas alam yang lain: langit, bumi, tumbuhan hewan dan sebagainya. Namun cara bereksistensi manusia amatlah khas. Pusat keunikan eksistensi manusia adalah kesadaran bahwa dirinya eksis. Karena kesadaran inilah yang menjadikan manusia tak sekedar menyadari dirinya yang eksis tapi lebih dari itu ia dapat bertanya ‘mengapa ia mesti eksis?’.
Pandangan Ahli Tasawuf tentang Iman: Bertambah dan Berkurang
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Fajar Hidayatulloh Ahmad
- Sumber:
- alif.id
(ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.
Latar Belakang Kemunculan Pergulatan Integrasi Ilmu Dalam Epistemologi Islam
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Fardiana Fikria Qur’any, M. Ud
- Sumber:
- ikmalonline.com
Dalam epistemologi terdapat beberapa aliran pengetahuan. Masing-masing aliran memiliki pemahaman tentang apa yang disebut sebagai pengetahuan. Ada yang menganggap pengetahuan adalah sesuatu yang dialami (kaum empiris). Ada yang menganggap pengetahuan adalah sesuatu yang ada di pikiran saja (kaum rasionalis). Kaum empiris cenderung objektif yakni melihat pada objek kasat matanya saja, sedangkan kaum rasionalis cenderung subjektif karena bersandar pada konsep yang ada pada pikirannya. Problem inilah yang sebenarnya harus diselesaikan terlebih dahulu, sebelum membicarakan integrasi keilmuan. Karena problem integrasi adalah problem epistemologis.
Argumentasi Epistemologis Integrasi Ilmu (1) Islamisasi Ilmu Pengetahuan
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Fardiana Fikria Qur’any, M. Ud.
- Sumber:
- ikmalonline.com
Salah satu gagasan yang berusaha untuk mencari titik temu antara agama dengan ilmu pengetahuan adalah konsep islamisasi ilmu pengetahuan. Gagasan ini dipelopori oleh Ismail Raji al-Faruqi dan Naquib al-Attas. Meskipun keduanya memiliki semangat mempertemukan kembali antara agama dengan ilmu pengetahuan, namun keduanya memiliki penekanan yang berbeda didasari pada apa yang menjadi problem mendasar keterpisahan antara ilmu pengetahuan dan agama itu sendiri.
Manusia dan Eksistensi Jiwanya
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Fardiana Fikria Qurani
- Sumber:
- ikmalonline.com
Namun logika ini tidak serta merta mereduksi eksistensi materi pada dirinya. Materi sebagai eksistensi pada realitas tetaplah eksis sekalipun tidak dikonsepsi, tapi makna materialitasnya hanya mungkin dimengerti secara konseptual (jiwa). Maka mengakui adanya yang disebut ‘materi’ telah dengan sendirinya meneguhkan eksistensi jiwa yang memaknainya sebagai materi. Sehingga menolak keberadaan jiwa dan hanya meyakini eksistensi materi dengan sendirinya menolak materi itu sendiri. Karena bagaimana pun suatu eksistensi pada dirinya hanyalah eksistensi, ia disebut materi lantaran kemampuan kita mempersepsinya dengan indra. Tanpa persepsi indrawi sesuatu hanyalah eksistensi dan belum dapat dimaknai sebagai materi.
Pandangan Irfan: Terobosan Spiritual atas Filsafat Ketuhanan
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Fardiana Fikria Qurani
- Sumber:
- ikmalonline.com
Maka, untuk mengenal agama secara hakiki, seseorang mesti mensucikan jiwanya. Argumen logis-rasional adalah prakondisi yang memberi ruang kemungkinan pada nalar untuk menerima keberadaan Tuhan, namun penetapan realitas Tuhan sebagai wujud absolut hanya mungkin bagi jiwa yang tersucikan. Dengan begitu, kenabian merupakan guidance yang akan membimbing manusia untuk berjalan menuju kesusian jiwa dimana dengan kesucian tersebut, Tuhan akan menampakkan diriNya (dalam AsmaNya) yang akan membuat jiwa akan tunduk sepenuhnya (Islam).
Argumen Tauhid Ibnu Sina
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Nano Warno, Ph.D
- Sumber:
- IKMALONLINE.COM
Argumen adalah senjata para filsuf dalam menjustifikasi, dan menemukan teori-teori filsafat. Argumen ini berdasarkan kepada premis-premis yang bervariasi yang lahir dari berbagai wawasan keilmuan. Dan berkat argumen Ibnu Sina juga dapat menjustifkkasi seacara rasioanl dan logis, tidak hanya eksistensi Tuhan tapi juga ketunggalannya. Argumen tauid ini pada gilirannya yang akan memperkuat keyakinan-keyakinan teologis.
Jalaluddin Rumi dan Irfan
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- ikmalonline.com
Rumi terbang tinggi di atas sayap spiritualitas dan pemikiran ruhaniahnya melampaui batasan ruang dan waktu. Pengaruhnya dapat disaksikan dalam pemikiran tokoh-tokoh besar sekelas Hegel. Oleh karena itulah, Rumi mampu melangkahkan kaki melampaui bahasa dan budaya tidak hanya sebagai seorang arif muslim, bahkan sebagai arif dan hakim yang tidak berafiliasi kepada cara tertentu.
Paradigma Realisme dan Irrealisme dalam Filsafat Moral
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Fardiana Fikria Qurani
- Sumber:
- ikmalonline.com
Filsafat moral merupakan suatu diskursus yang cukup fudamental dalam kehidupan manusia. Karena filsafat moral hadir untuk melakukan evaluasi rasional baik berupa kritik maupun konstruksi terhadap pandangan-pandangan moral yang telah hidup dan berlangsung menjadi kesadaran manusia.
Filsafat Moral: Kebutuhan Jiwa pada Moral
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Fardiana Fikria Qurany
- Sumber:
- ikmalonline.com
Sementara pada sisi batin, puncak dari kebaikan adalah makrifat, yaitu jiwa yang mengenal diri dan Tuhannya. Sehingga ajaran moral (akhlak), hukum (syariat) tiada lain untuk menghantarkan jiwa manusia untuk sampai kehadhiratNya, karena kembali padaNya adalah kebahagiaan tertinggi bagi jiwa.
Filsafat untuk Anak dan Index of Happiness
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- ikmalonline.com
Kegiatan mempraktikkan filsafat bisa dimulai dari rumah. Menjaga daya kritis anak sejak dini, mensuport segala keinginan tahu anak dan jiwa penasaran mereka adalah bagian dari pengenalan anak pada filsafat. Bahwa filsafat sangat berguna dan membantu kehidupan seseorang. Mengingat filsafat merupakan sebuah ilmu yang bisa menjadi dasar semua disiplin keilmuan.
Perspekstif Gerak Substansial Tentang Sejarah Manusia
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Fardiana Fikria Qurany
- Sumber:
- ikmalonline.com
Untuk itu, Islam menyasar individualitas manusia untuk selalu melalukan transformasi diri dengan proses intelektual (tafakkur, ta’aqqul, tadabbur) dan proses spiritual (tazkiyatun nafs) juga pada level sosial dengan dakwah, etika dan ketundukan pada hukum (dakwah ilal khoir, amr bil makruf dan nahyu ‘anil munkar).
Spiritualisme dan Transformasi Diri
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Fardiana Fikria Qurani
- Sumber:
- ikmalonline.com
Ke-aku-annya lenyap, yang hadir Aku yang baru, Aku yang sejati, Aku sebagai Aku, yang selain Aku adalah tiada. Dan Aku adalah Sang al Haqq.
Manusia Dalam Dua Perspektif: Individu Dan Sosial
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Fardiana Fikria Qurany
- Sumber:
- ikmalonline.com
Oleh sebab itu, lagi-lagi sebuah pandangan sosial selalu berakar pada basis pandangan dunia seseorang maupun kelompok dalam memandang eksistensi manusia sebagai individu dan perspektif mengenai tujuan akhir kehidupan manusia.
Langkah Sederhana tapi Penting Sebelum Mempelajari Filsafat(2)
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- ikmalonline.com
Ilmu Filsafat tidak akan habis jika ingin dipelajari walau seluruh umur dihabiskan, tapi sebenarnya ilmu ini adalah ilmu alat, ilmu yang digunakan demi mempelajari ilmu yang lain, salah satu ilmu yang membutuhkan ilmu filsafat adalah Tafsir Quran. Mengingat bahasa Quran adalah bahasa-bahasa yang unik dimana sebagiannya memang bermuatan filosofis